Ilustrasi perubahan iklim (foto: UPI)
Sydney, Jurnas.com - Australia mengucurkan dana perubahan iklim sebesar AUD$500 juta atau Rp4,8 triliun, pada Selasa (13/8), yang diperuntukkan bagi negara-negara kepulauan Pasifik.
Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan, dana tersebut diambil dari anggaran bantuan internasional Australia yang ada, dimaksudkan membantu sejumlah negara kepulauan Pasifik berinvestasi energi terbarukan dan ketahanan perubahan iklim.
Scott menyampaikan pengumuman itu sebelum melakukan perjalanan ke Forum Kepulauan Pasifik (PIF) di Tuvalu, di mana negara-negara pulau terancam oleh naiknya lautan, telah bersumpah untuk menempatkan pemanasan global di atas agenda.
Sementara perwakilan tingkat tinggi dari negara kepulauan seperti Tuvalu, Palau, dan Vanuatu telah mengkritik Australia karena tidak melakukan banyak hal untuk mencegah perubahan iklim.
Frank Bainimarama dari Fiji menyebut ketergantungan Canberra pada batubara merupakan "ancaman eksistensial" bagi pulau-pulau dataran rendah.
Ada juga keresahan di Pasifik bahwa Australia baru-baru ini menyetujui tambang batu bara Adani raksasa di negara bagian Queensland.
Morrison dengan gigih membela rekor iklim Australia, bersikeras negara itu akan memenuhi target pengurangan emisi 2030, yang ditetapkan di bawah Perjanjian Paris.
Indonesia Gagal Melaju ke Final Piala AFF U-16
"AUD$500 juta yang kami investasikan untuk energi terbarukan Pasifik dan perubahan iklim serta ketahanan bencananya dibangun di atas AUD$300 juta untuk 2016-2020," katanya dalam sebuah pernyataan.
"Ini menyoroti komitmen kami untuk tidak hanya memenuhi kewajiban pengurangan emisi kami di rumah, tetapi juga mendukung tetangga dan teman kami."
Greenpeace mengatakan paket itu tidak lebih dari pengalihan dana dari program bantuan Pasifik Australia dan "tamparan di hadapan para pemimpin regional".
"Trik akuntansi AUD$500,000,000 Auspa ini tidak akan melakukan apa-apa untuk mengatasi penyebab krisis iklim yang mengancam kelangsungan hidup seluruh Pasifik," kata kepala Greenpeace Pasifik Joseph Moeono-Kolio dalam sebuah pernyataan.
Perselisihan tentang tindakan iklim terjadi ketika Australia berupaya menegaskan kembali pengaruhnya di Pasifik melalui strategi "peningkatan", yang telah diperingatkan oleh beberapa pemimpin regional yang kemungkinan akan gagal tanpa aksi iklim yang berarti.
KEYWORD :Perubahan Iklim Australia