Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
Jakarta, Jurnas.com - PDI Perjuangan berencana memercepat pelaksanaan Kongres V yang direncanakan dimulai tanggal 8 Agustus 2019 di Bali. Jika mwngikuti periodisasi kepemimpinan partai, Kongres itu sejatinya digelar pada 2020.
Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, percepatan Kongres V ini untuk menyesuaikan dengan agenda pemerintahan negara serta seluruh agenda strategis Partai pasca Pemilu 2019.
"Juga sebagai langkah preemptive bagi tugas ideologis-strategis Partai ke depan. Itulah yang menjadi intisari pemikiran Ketua Umum PDI Perjuangan, Ibu Megawati Soekarnoputri," jelas Hasto, Jumat (14/6/2019).
Dengan percepatan waktu kongres ini, lanjut Hasto, maka ketika anggota DPR dan MPR dilantik, diikuti pelantikan Presiden Jokowi dan KH Ma’ruf Amin, serta pembentukan kabinet, maka seluruh struktur Partai telah terkonsolidasi guna mendukung pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
"PDI Perjuangan semakin fokus mendukung sepenuhnya jalannya pemerintahan Jokowi, karena itu mengapa konsolidasi ideologi, politik, konsolidasi struktural, dan konsolidasi program sudah dilakukan melalui gerak mendahului dalam Kongres V. Jadi keputusan memercepat sangat strategis dan sebagai implementasi jatidiri sebagai Partai Pelopor," lanjutnya.
Hasto menegaskan bahwa apa yang dilakukan PDI Perjuangan adalah pembumian dari jalan keyakinan politik melalui ideologi Pancasila yang digelorakan oleh ide, pemikiran, cita-cita, gagasan, dan perjuangan Bung Karno.
Bagi Hasto, PDI Perjuangan kokoh secara ideologis, dan terus memerbaiki diri melalui pengelolaan Partai yang modern, menjadi Partai digital, namun tetap berakar kuat pada kebudayaan bangsa, dan bekerja dengan cara gotong royong.
"Sikap progresif dalam pikir dan gerak kepartaianlah yang melahirkan gagasan Kongres dipercepat," tegas Hasto Kristiyanto, Sekjen PDI Perjuangan.
Kongres V PDI Perjuangan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto