Sabtu, 20/04/2024 19:06 WIB

Pentagon: Kapal Induk AS Dikirim ke Timteng karena Ancaman Iran

Salah satu pejabat mengatakan intelijen itu cukup spesifik sehingga merinci lokasi serangan potensial terhadap pasukan AS dan jangka waktu di mana itu bisa terjadi.

Kapal induk USS Ronald Reagan (CVN 76) dikawal ke pelabuhan Busan, Korea Selatan, setelah menyelesaikan latihan gabungan dengan militer Korea Selatan, Sabtu, (21/10) (Foto: Jo Jung-ho/Yonhap)

Washington, Jurnas.com - Penjabat Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Patrick Shanahan menyetujui pengiriman kelompok kapal induk dan pembom ke Timur Tengah di tengah ancaman pasukan rezim Iran terhadap kepentingan AS dan sekutunya.

"(Ini) mewakili reposisi aset yang bijaksana dalam menanggapi indikasi ancaman pasukan rezim Iran," kata Shanahan di akun Twitter miliknya, Senin (6/5).

"Kami menyerukan rezim Iran untuk menghentikan semua provokasi. Kami akan meminta rezim Iran bertanggung jawab atas segala serangan terhadap pasukan AS atau kepentingan kami," tambahnya.

Dalam Twit tersebut, Shanahan tidak memberikan rincian tentang ancaman itu.

Penasihat Keamanan Nasional AS, John Bolton mengatakan, AS mengerahkan kelompok kapal Induk USS Abraham Lincoln dan satuan tugas pembom ke Timur Tengah untuk mengirim pesan ke Iran.

Juru bicara dewan keamanan nasional tertinggi Iran, Keyvan Khosravi, menyebut pernyataan Bolton adalah cara lama yang dimaksudkan untuk perang psikologi.

Kantor berita Tasnim mengutip Khosravi yang mengatakan, angkatan bersenjata Iran telah mengamati kapal induk yang memasuki Laut Mediterania 21 hari yang lalu.

"Bolton kurang memiliki pemahaman militer dan keamanan dan pernyataannya sebagian besar dimaksudkan untuk menarik perhatian pada dirinya sendiri," tambah Khosravi.

Tiga pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa intelijen AS percaya Iran dan pendukungnya mengancam menyerang pasukan AS di Irak

"Mereka mengatakan ada juga kekhawatiran tentang pasukan AS di Suriah dan di perairan terdekat," katanya.

Salah satu pejabat mengatakan intelijen itu cukup spesifik sehingga merinci lokasi serangan potensial terhadap pasukan AS dan jangka waktu di mana itu bisa terjadi.

Pejabat itu menambahkan, ancaman itu tidak hanya terhadap pasukan AS di Irak tetapi juga yang masuk dan keluar dari kawasan itu. Saat ini ada sekitar 5.200 tentara AS di Irak dan di bawah 2.000 pasukan Amerika di Suriah.

KEYWORD :

Iran Amerika Serikat Kapal Induk USS Abraham Lincoln




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :