Senin, 13/05/2024 07:55 WIB

Olahan Sawit Asal Bangka Belitung Melapak di Bangladesh dan Vietnam

Komoditas perkebunan kelapa sawit merupakan andalan pemerintah dalam meraup devisa.

Kelapa sawit (Foto: Ist)

Belitung, Jurnas.com - Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementerian Pertanian (Kementan) melepas ekspor 12.600 ton olahan sawit asal Belitung Timur ke Banglades dan Vietnam, Kamis (2/5).

Pelepasan ekspor dan penyerahan Surat Kesehatan Tumbuhan atau Phytosanitary Certificate (PC) dilakukan Kepada Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil, mewakili Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.

Ali Jamil merinci, olahan sawit yang diekspor yakni minyak sawit atau palm olein sebanyak 9.000 ton senilai Rp59,4 miliar dengan negara tujuan Bangladesh.

"Sementara bungkil sawit atau palm kernel expeller sebanyak 3.600 ton senilai Rp6.12 miliar negara tujuannya, Vietnam," sambungnya.

Menurut Ali Jamil, komoditas perkebunan kelapa sawit merupakan andalan pemerintah dalam meraup devisa. Karena itu, ia menekankan kerjasama kolaboratif untuk mendorong komoditas tersebut.

Sebagai negara dengan sebagian besar penduduk bekerja pada sektor pertanian, mendorong sektor ini sebagai unggulan basis ekonomi akan secara otomatis meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Kita tengah gencarkan ekspor komoditas pertanian, untuk mendorong neraca perdagangan dengan ekspor non migas. Dan hal ini sesuai dengan instruksi Presiden," jelasnya.

Kepala Karantina Petanian Pangkalpinang, Saifudin Zuhri mengatakan data ekspor dari sistem otomasi perkarantinaan, IQFAST di wilayah kerjanya yakni di tahun 2018 telah diterbitkan 325 PC untuk Lada, Karet, Sawit dan turunannya dengan nilai ekonomis Rp771,9 Miliar.

Sementara untuk kurun waktu Januari hingga April 2019 telah tercatat Lada sebanyak 68 kali dengan total volume 638 ton senilai Rp38,2 miliar dengan 14 tujuan negara.

"Karet olahan dengan tujuan China sebanyak 31 kali total 5.725 ton senilai Rp157,4 miliar dan Olahan sawit sebanyak 14 kali untuk tujuan Cina dan 226 kali untuk tujuan Vietnam dengan total 49,4 ton senilai Rp. 427,9 miliar," jelasnya.

Karantina sebagai garda terdepan pengawasan dan perlindungan produk pertanian, Badan Karantina Kementan terus melakukan upaya dalam penguatan sistem perkarantinaan.

Khusus untuk akselerasi ekspor upaya yang dilakukan diantaranya meningkatkan kualitas layanan publik, sertifikasi manajemen mutu laboratorium ISO/EIC 17025-2017, penerapan sistem manajemen anti penyuapan dan pembinaan perusahaan eksportir dengan program Agro Gemilang.

KEYWORD :

Olahan Sawit Bangka Belitung Bangladesh Vietnam




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :