Sabtu, 14/12/2024 02:22 WIB

Iran Ancam Keluar dari Perjanjian Penyebaran Senjata Nuklir

Amerika Serikat memasukkan daftar hitam Pengawal Revolusi elit Iran (IRGC) dan menuntut agar para pembeli minyak Iran

Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif (Foto: Andreas Gebert/Reuters)

Jakarta, Jurnas.com - Iran mengancam akan keluar dari perjanjian melawan penyebaran senjata nuklir setelah Amerika Serikat memperketat sanksi.

Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif sebagai respon atas sikap Amerika Serikat yang dinilai merugikan Iran, salah satunya terkait jual-beli minyak.

Ketegangan antara Teheran dan Washington telah meningkat sejak pemerintahan Trump menarik tahun lalu dari kesepakatan nuklir 2015 dengan Iran dan mulai menaikkan sanksi.

Awal bulan ini, Amerika Serikat memasukkan daftar hitam Pengawal Revolusi elit Iran (IRGC) dan menuntut agar para pembeli minyak Iran menghentikan pembelian pada Mei atau menghadapi sanksi.

"Pilihan Republik Islam sangat banyak, dan otoritas negara sedang mempertimbangkan mereka dan meninggalkan NPT (Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir) adalah salah satunya," ujar Mohammad Javad Zarif dilansir IsraelNationl.

KEYWORD :

Iran Amerika Serikat Senjata Nuklir




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :