
Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah
Jakarta - Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2019 dikabarkan mengakibatkan sebanyak 139 orang meninggal dunia. Ratusan petugas penyelenggara Pemilu yang meninggal dunia itu disebut akibat kelelahan dan lain sebagainya.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan, pelaksanaan Pemilu serentak 2019 di Indonesia terburuk sepanjang sejarah di dunia. Sebab, sistem Pemilu kali ini telah merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara."Maka kita harus berjanji kepada diri kita sendiri, kepada bangsa kita bahwa kita tidak akan lagi mendesaign sistem Pemilu yang bagini kacau dan rusak. Cukuplah ini yang terakhir merusak sendi-sendi kehidupan kita berbangsa dan bernegara," kata Fahri, ketika dihubungi, Jakarta, Rabu (24/4).Bahkan, kata Fahri, baru kali pertama di dunia pelaksanaan Pemilu yang menelan korban hingga ratusan orang.Baca juga.. :
Selain jatuhnya ratusan korban jiwa, kata Fahri, Pemilu serentak 2019 juga mengakibatkan korban sosial berupa disintegrasi sosial yang menganga, ada korban ekonomi karena harus mengeluarkan lebih dari Rp26 triliun anggaran Pemilu."Selain kita juga korban politik, karena kita mengalami politik yang relatif tidak stabil yang cukup lama," kata Fahri.