
Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah saat Ngopi Bareng Netizen di Surabaya
Jakarta - Cara pikir Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait surat suara yang dicoblos di Malaysia dinilai berbahaya bagi demokrasi di tanah air. Dimana, KPU menganggap surat suara yang tercoblos tersebut adalah sampah.
Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah mempertanyakan sikap KPU yang tertutup dengan insiden pencoblosan surat suara tersebut. Bahkan, ia menyebut KPU mengancam sistem keselamatan demokrasi di Indonesia."Itu harus dicari dong, dianggap remeh, dianggap aja sampah. Wah ini bahaya cara berpikirnya ini. Jadi kalau memang mau berkonspirasi curang silakan tapi itu berbahaya bagi keselamatan demokrasi kita," kata Fahri, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (15/4)."Jangan ada kesan pemerintah dan penyelenggara Pemilu khususnya kelihatan tertutup, tidak mau terbuka. Kaya kasus Malaysia itu, buka saja, jangan kemudian mau tutup bilang wah itu kartu yang sudah dicoblos kita anggap sampah," tegasnya.Baca juga.. :
"Bukan soal kartu yang dicoblos kita anggap sampah. Siapa yang nyoblos, siapa yang punya akses pada kertas suara, dari mana asal kertas suara itu, siapa yang nyuplay, kenapa bisa ada di tempat ilegal itu, apa hubungan orang-orang itu dengan dubes," tegasnya.Sebelumnya, komisioner KPU RI Ilham Saputra menyatakan surat suara yang diduga sudah dalam kondisi tercoblos di Selangor, Malaysia, kini dianggap sebagai sampah. Karena, belum bisa dipastikan keasliannya mengingat KPU tidak diberikan akses oleh polisi setempat untuk memeriksa temuan surat suara tercoblos di Malaysia.