Minggu, 03/11/2024 00:43 WIB

Komandan Revolusi Iran Ingatkan Pakistan Waspai Uang Arab Saudi

Kekhawatiran kami adalah mengapa pemerintah Pakistan dan rakyat membiarkan Saudi memberikan uang kepada Takfiris.

Komandan pasukan Al Quds, Qassem Soleimani (Foto: AP)

Tehran, Jurnas.com - Komandan Pasukan Quds IRGC, Jenderal Qassem Soleimani, memperingatkan Pakistan mewaspadai upaya Arab Saudi untuk menghancurkan negara mereka melalui "uang" -nya.

"Kekhawatiran kami adalah mengapa pemerintah Pakistan dan rakyat membiarkan Saudi memberikan uang kepada Takfiris yang akan menyebabkan konfrontasi dunia melawan Pakistan," keluh sang jenderal.

Pada 13 Februari, sebuah mobil yang sarat dengan bahan peledak menabrak bus tentara IRGC di jalan Zahedan-Khash di provinsi perbatasan Sistan-Balouchestan, Iran, menewaskan 27 dan melukai 13 lainnya.

Kelompok teroris Jaish ul-Adl Takfiri yang berbasis di Pakistan, yang memiliki hubungan dengan al-Qaeda dan rezim Al Saud, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Pakistan telah berjanji untuk bekerja sama dengan Iran dalam menginvestigasi tindakan teroris.

Soleimani mengatakan Iran tidak ingin belasungkawa belaka, tetapi tindakan konkret dari negara tetangga Pakistan, bertanya, "Tidak bisakah Anda, sebagai negara bersenjata nuklir, berurusan dengan ratusan kelompok teroris kuat di wilayah itu?"

Jenderal utama itu menegaskan kembali ancaman oleh pejabat militer dan sipil Iran lainnya bahwa Teheran tidak akan membiarkan para pelaku di balik serangan itu tidak dihukum.

Beberapa hari setelah insiden itu, komandan Angkatan Darat IRGC mengatakan serangan bunuh diri terhadap bus itu dilakukan seorang warga negara Pakistan. Dua warga negara Pakistan lainnya yang terlibat dalam serangan itu juga ditangkap.

Iran mengecam keras Islamabad karena gagal melindungi perbatasannya dengan Iran, dengan mengatakan Pakistan telah berubah menjadi tempat yang aman bagi teroris seperti Jaish al-Adl.

Jaish al-Adl didirikan setelah kelompok induknya, Jundullah yang berafiliasi dengan al-Qaeda, dibubarkan menyusul penangkapan pemimpinnya, Abdolmalek Rigi, oleh Iran pada 2010.

Pada 2013, kelompok itu menculik dan membunuh 14 pasukan Iran dalam serangan di dekat perbatasan Iran-Pakistan.

Tahun berikutnya, setidaknya lima anggota pasukan keamanan Iran juga diculik.

Pada Oktober 2018, kelompok bersenjata itu menculik 12 personel keamanan Iran di dekat kota Zahedan. Pasukan keamanan Pakistan kemudian turun tangan dan memastikan pembebasan setidaknya lima dari 12 orang yang diculik.

Pada November 2018, Kementerian Dalam Negeri Iran memperingatkan, angkatan bersenjata Iran dapat melancarkan operasi terhadap teroris di dalam wilayah Pakistan jika Islamabad gagal melakukan bagiannya. (Tehran Time)

KEYWORD :

Lion Air Iran Kelompok Teroris Konflik Pakistan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :