Jum'at, 19/04/2024 00:22 WIB

Dua Rudal Baru Rusia Siap Mengudara pada 2021

Rusia menargetkan peluncurkan dua sistem rudal darat baru sebelum 2021, sebagai respon atas keputusan Amerika Serikat (AS) keluar dari Pakta Kontrol Senjata Nuklir (INF)

Rudal (Foto: Irna)

Moskow, Jurnas.com – Rusia menargetkan peluncurkan dua sistem rudal darat baru sebelum 2021, sebagai respon atas keputusan Amerika Serikat (AS) keluar dari Pakta Kontrol Senjata Nuklir (INF) beberapa waktu lalu.

Dikutip dari Reuters, Presiden Rusia Vladimir Putin pada akhir pekan lalu menyebut Rusia telah menangguhkan INF, yang diteken sejak era Perang Dingin, yang melarang kedua negara menempatkan rudal darat jarak pendek dan menengah di Eropa.

Namun Moskow dan Washington saling menuduh telah melanggar perjanjian itu, dan Putin mengatakan Rusia mengambil tindakan setelah AS mengumumkan penarikan diri dari pakta tersebut.

Washington juga menjelaskan bahwa pihaknya merencanakan memulai penelitian, pengembangan, dan perancangan sistem rudal baru.

“Moskow akan melakukan hal yang sama,” kata Putin.

“Militer Rusia harus mulai bekerja untuk menciptakan sistem peluncuran berbasis darat untuk rudal jelajah yang diluncurkan oleh kapal, Kalibr, dan untuk rudal hipersonik jarak jauh yang melakukan perjalanan setidaknya lima kali kecepatan suara,” terang dia.

Sementara Menteri Pertahanan Sergei Shoigu pada Rabu (6/2) telah memulai proyek itu untuk pengembangan sistem baru.

Shoigu, yang notebene sekutu dekat Putin, mengatakan dia ingin pekerjaan itu selesai pada akhir tahun depan, sehingga sistem baru siap pada 2021.

“Dari 2 Februari, Amerika Serikat menangguhkan kewajibannya di bawah perjanjian INF,” kata Shoigu pada pertemuan para kepala pertahanan.

“Pada saat yang sama mereka secara aktif bekerja untuk membuat rudal darat dengan jangkauan lebih dari 500 km yang berada di luar batas perjanjian. Presiden Putin telah memberi tugas pada kementerian pertahanan untuk mengambil langkah-langkah simetris,” papar dia.

Sebelumnya Moskow membantah telah melanggar pakta 1987. Dikatakan, Washington adalah pihak yang melanggarnya, dan menuduh AS menciptakan alasan palsu untuk keluar dari perjanjian tersebut guna mengembangkan rudal baru.

KEYWORD :

Rudal Rusia Vladimir Putin Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :