Rabu, 24/04/2024 04:41 WIB

Elite PKS Takut Dijerat Kasus

Sejumlah elite Partai Keadilan Sejahtera (PKS) disebut takut dijerat kasus masa lalu ketika menjadi pejabat negara. Hal itu menjadi alasan pemecatan Fahri Hamzah dari seluruh struktur keanggotaan PKS.

Ketua Majelis Syuro PKS, Salim Segaf Al Jufri

Jakarta - Sejumlah elite Partai Keadilan Sejahtera (PKS) disebut takut dijerat kasus masa lalu ketika menjadi pejabat negara. Hal itu menjadi alasan pemecatan Fahri Hamzah dari seluruh struktur keanggotaan PKS.

Fahri mengatakan, Ketua Majelis Syuro Salim Segaf Al-Jufri pernah menyampaikan alasan PKS merapat ke pemerintahan Jokowi. Alasannya adalah ketakutan akan kasus sejumlah elite PKS yang pernah sebagai pejabat negara.

"Ketua Majelis Syuro terbuka kepada saya, bahwa salah satunya kenapa mereka mendekat ke pemerintah itu beliau bilang ke saya bahwa `Kita semua pernah jadi pejabat. Jadi nanti kalau Pak Fahri tetap kritis, kami semua bisa kena kasus karena pernah jadi pejabat`," kata Fahri.

Fahri menjelaskan, sejumlah elite PKS memang pernah menjabat di pemerintaha. Salim Segaf misalnya pernah menjabat sebagai menteri sosial saat pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Beliau pernah menjadi Mensos, ada yang pernah menjadi Menkominfo, ada yang pernah menjadi Menteri Pertanian, Menristek, ada juga yang Wakil Ketua DPR. Dia bilang `kalau gaya Pak Fahri bicara seperti itu, nanti kita semua bisa kena`," terangnya.

Fahri menyebut sejumlah nama yang bersekongkol dalam pemecatan dirinya, yakni Ketua Majelis Syuro Salim Segaf Al-Jufri, Presiden PKS Sohibul Iman, Ketua Dewan Syariah Surahman Hidayat, Wakil Ketua Dewan Syuro Hidayat Nur Wahid, Abdul Muis, dan Abi Sumaid.

Kata Fahri, jika sadar punya masalah dengan masa lalu, sejumlah elite PKS itu semestinya mengundurkan diri dari jabatan partai.

"Kalau anda punya masalah jangan jadi pejabat di partai ini dong, jadi ketua Ormas jadi lebih cocok. Jadi beban partai kok berani-beraninya jadi pimpinan partai," tegasnya.

KEYWORD :

Presiden PKS Sohibul Iman Fahri Hamzah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :