Sabtu, 20/04/2024 04:03 WIB

Israel Ngaku Temukan Terowongan Galian Militan Syi`ah

Militer Israel mengaku telah menemukan terowongan terakhir yang digali oleh kelompok militan Syiah Lebanon ke wilayahnya untuk serangan lintas-perbatasan.

Tentara Israel berdiri di dekat pembukaan lubang yang mengarah ke sebuah terowongan yang menurut tentara menyeberang dari Libanon ke Israel, dekat Metula

Jakarta - Militer Israel mengaku telah menemukan terowongan terakhir yang digali oleh kelompok militan Syiah Lebanon ke wilayahnya untuk serangan lintas-perbatasan.

Sebelumnya, Israel meluncurkan "Operasi Perisai Utara" pada bulan Desember untuk menemukan dan menghancurkan jaringan terowongan yang digali oleh milisi yang didukung Iran yang mencapai melintasi perbatasannya dan menghadirkan ancaman keamanan.

"Terowongan terakhir adalah yang terbesar yang ditemukan sejauh ini, berjalan ratusan meter dari bawah rumah Lebanon dan jauh ke dalam wilayah Israel," kata jurubicara militer Letnan Kolonel Jonathan Conricus dikutip The National.

Conrius mengatakan terowongan terbaru berasal dari kota perbatasan Ramyeh di Libanon. Terowongan itu akan dihancurkan dalam beberapa hari mendatang. Menurutnya, meski masih banyak terowongan masih ada di sisi perbatasan Libanon, namun ini secara efektif menandai berakhirnya operasi militer yang ambisius.

"Kami telah mencapai tujuan yang ingin kami capai satu setengah bulan yang lalu," katanya. "Menurut intelijen kami, tidak ada lagi terowongan serangan lintas-perbatasan ke Israel."

Ketegangan tetap tinggi di perbatasan utara bersama dan serangan oleh militan Hizbullah jauh ke wilayah Israel mengancam untuk memicu konflik baru antara pihak yang bertikai. Mereka terakhir berperang pada 2006, yang berlangsung satu bulan dan menewaskan 1.200 warga Libanon dan lebih dari 160 tentara Israel tewas.

Israel dan PBB mengatakan terowongan itu melanggar resolusi gencatan senjata yang mengakhiri perang dahsyat antara Israel dan Hizbullah pada 2006. Conricus mengatakan misi penjaga perdamaian PBB, yang dikenal sebagai Unifil, telah dimutakhirkan tentang perkembangan terbaru.

Israel telah lama menyerukan tindakan keras terhadap Hizbullah yang didukung Iran, sebuah mini-tentara bersenjata lengkap yang diyakini memiliki gudang sekitar 150.000 roket yang dapat menjangkau hampir seluruh Israel.

Juru bicara militer itu menegaskan bahwa Israel meminta pertanggungjawaban pemerintah Libanon atas tindakan kekerasan atau pelanggaran 1701, resolusi PBB yang mengakhiri perang 2006 antara Israel dan Hizbullah.

Dalam beberapa tahun terakhir, Hizbullah terkendala dalam pertempuran di Suriah atas nama pemerintah Presiden Suriah Bashar Assad. Namun para pejabat Israel khawatir bahwa pengalamannya di Suriah telah meningkatkan kapabilitas medan perang.

Operasi Israel akan dipublikasikan untuk mengekspos dan menghancurkan terowongan telah berjalan tanpa menarik respon militer dari Hizbullah. Israel mengatakan semua operasi telah terjadi di wilayahnya.

KEYWORD :

Operasi Israel Terowongan Hizbullah Syiah Iran




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :