Sabtu, 04/05/2024 17:48 WIB

Sah, AS dan Israel Bukan Pengurus UNESCO

Penarikan ini sebagian besar bersifat prosedural, namun merupakan pukulan baru bagi UNESCO, yang didirikan bersama AS setelah Perang Dunia II untuk mendorong terciptanya perdamaian.

UNESCO ( Epa/Yoan Valat)

Paris - Pemerintah Amerika Serikat (AS) dan Israel  secara resmi keluar dari Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) pada tengah malam Tahun Baru 2019.

Penarikan ini sebagian besar bersifat prosedural, namun merupakan pukulan baru bagi UNESCO, yang didirikan bersama AS setelah Perang Dunia II untuk mendorong terciptanya perdamaian.

Administrasi Trump mengajukan pemberitahuan untuk mundur pada Oktober 2017, kemudian disusul Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu yang menuduh badan PBB itu bias dan anti-Israel.

Organisasi yang bermarkas di Paris itu sebelumnya mengkritik pendudukan Israel atas Yerusalem Timur, dengan menyebut situs-situs Yahudi kuno sebagai situs warisan Palestina, dan memberikan keanggotaan penuh ke Palestina pada 2011.

UNESCO dikenal karena tugasnya melestarikan warisan, termasuk mempertahankan daftar situs Warisan Dunia, dan program untuk mempromosikan pendidikan di negara-negara berkembang.

Keluarnya kedua negara itu itu tidak akan banyak mempengaruhi UNESCO secara finansial. Sedari 2011, lembaga itu sudah tak mendapat iuran dari Israel dan AS, setelah Palestina dipilih menjadi negara anggota.

Sejak saat itu para pejabat memperkirakan, AS berutang USD600 juta karena iuran yang belum dibayar, alasan Presiden Donald Trump keluar dari keanggotaan. Sementara itu,  Israel berutang sekitar USD10 juta.

Para pejabat mengatakan, sejumlah alasan AS keluar dari keanggotaan sudah tidak berlaku lagi, mencatat bahwa sejak itu, semua 12 teks tentang Timur Tengah yang disahkan di UNESCO disetujui bersama antara Israel dan negara-negara anggota Arab.

Sebelumnya, pejabat Gedung Putih mengatakan, AS berniat tetap terlibat di UNESCO, bukan sebagai anggota untuk mengenai masalah non-politis, termasuk perlindungan situs-situs Warisan Dunia, mengadvokasi kebebasan dan mempromosikan kolaborasi ilmiah dan pendidikan.

Dilansir dari Al Jazeera, kemungkinan AS akan berusaha mendapatkan status tersebut selama pertemuan Dewan Eksekutif UNESCO pada April.

AS keluar dari UNESCO pada 1984 di era Reagan karena memandang badan tersebut amburadul, korup, dan digunakan untuk memajukan kepentingan Soviet. Kemudian, AS bergabung kembali pada  2003.

KEYWORD :

UNESCO Amerika Serikat Israel




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :