Bendera Uni Eropa (Foto: UB Post)
Brussels - Uni Eropa memberlakukan aturan baru untuk memperkuat Sistem Informasi Schengen (SIS). Sistem ini banyak digunakan untuk berbagi informasi keamanan dan manajemen perbatasan di Eropa.
Komisi Eropa mengatakan peningkatan basis data akan membantu penjaga perbatasan lebih ketat memantau setiap orang yang melintasi perbatasan Uni Eropa.Selain itu, penguatan basis data ini juga “mendukung polisi dan penegak hukum menangkap penjahat dan teroris berbahaya; serta menawarkan perlindungan yang lebih besar untuk anak hilang dan orang dewasa yang rentan, sesuai dengan aturan baru perlindungan data”.Sistem ini dapat memberi peringatan terkait anak-anak yang beresiko diculik dan orang-orang rentan yang tidak diberi hak untuk bepergian demi keamanan mereka sendiri -seperti pernikahan paksa atau dugaan perdagangan manusia.Baca juga :
MU Uji Reaksi Fans soal Harga Tiket Stadion Baru
Namun, perlu memasukkan informasi terkait orang-orang yang dilarang memasuki wilayah Schengen. SIS merupakan "sistem informasi berskala besar dan tersentralisasi”.Sistem ini mendukung pemeriksaan di perbatasan eksternal Schengen dan meningkatkan penegakan hukum serta kerja sama peradilan di 30 negara di seluruh Eropa.
MU Uji Reaksi Fans soal Harga Tiket Stadion Baru
Uni Eropa Sistem Informasi Schengen Ancaman Terorisme









