Presiden Perhimpunan Fertilisasi in Vitro Indonesia (PERFITRI) Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, SpOG(K)
Jakarta - Berdasarkan laporan IA-IVF tahun 2017, dari sejumlah 9122 siklus bayi tabung yang dilakukan pada tahun 2017 di Indonesia, terdapat 2467 siklus yang menghasilkan kehamilan.
Persentasi kehamilan yang terbesar terdapat pada usia < 35 tahun, yaitu sebesar 17.46 persen, disusul dengan kehamilan pada usia 35-37 tahun (6.01 persen), usia 38-40 tahun (3.49 persen), 41-42 tahun (1.16 persen), dan yang paling rendah pada usia >42 tahun (1 persen).
Presiden Perhimpunan Fertilisasi in Vitro Indonesia (PERFITRI) Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, SpOG(K), MPH mengatakan program bayi tabung menjadi salah satu pilihan bagi pasutri yang mengalami gangguan kesuburan dan ingin mempunyai keturunan.
"Sayangnya biaya program bagi sebagian pasutri kurang terjangkau," ucap pendiri SMART-IVF dalam Talkshow Penanganan Gangguan Kesuburan, di Jakarta, Selasa (18/12).
SMART-IVF berangkat dari penemuan serangkaian prosedur pelayanan bayi tabung yang tidak hanya mutakhir, namun cost-effective bagi pasien, serta ditunjang dengan fasilitas yang berteknologi tinggi dan berkualitas.
Walaupun pembangunan generasi sehat Indonesia melalui pembangunan layanan kesehatan reproduksi saat ini telah menunjukkan kemajuan, pada kenyataannya masih terdapat kesenjangan antara kebutuhan terhadap layanan reproduksi dengan layanan aktual yang ada.
"Keterbatasan akses, kurangnya tenaga ahli, serta kebutuhan akan biaya yang tinggi merupakan beberapa permasalahan utama yang di hadapi," lanjutnya.
Upaya meningkatkan kuantitas dan kualitas pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan dan pasien, akses pasien, advokasi pemerintah, kualitas pelayanan klinik bayi tabung (In Vitro Fertilization atau IVF) serta laboratorium dengan teknologi terdepan merupakan langkah-langkah penting dalam
penanganan gangguan kesuburan di Indonesia.
Dibandingkan dengan kebutuhan masyarakat, jumlah klinik IVF sampai saat ini masih rendah yaitu 32 klinik yang tersebar di berbagai kota di seluruh Indonesia.
Hadirnya program bayi tabung pintar yang canggih (Sophisticated), Modern, Terjangkau (Affordable), Reproductive, Technology atau SMART IVF diharapkan dapat menjadi salah satu pilihan dan membantu mereka yang membutuhkan.
Program Bayi tabung pintar atau SMART IVF memiliki beberapa keunggulan yang diperlukan dalam klinik bayi tabung, seperti: SDM dengan kompetensi tinggi, tersedianya teknologi dan metode IVF terdepan, adanya laboratorium penunjang seperti laboratorium embriologi serta jaringan kerja
(network) yang luas.
Di era kedokteran presisi (precision medicine), SMART-IVF selalu melakukan aktualisasi metode dan teknologi dalam penanganan infertilitas, dengan menjadikan berbagai hasil penelitian dalam melakukan pelayanan.
KEYWORD :Bayi Tabung Gangguan Kesuburan