Selasa, 23/04/2024 23:05 WIB

Hadapi Era Industri 4.0, Sertifikasi Pekerja Mesti Ditingkatkan

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M. Hanif Dhakiri mengatakan, pihaknya akan terus meningkatkan jumlah tenaga kerja skilled dan bersertifikasi

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M. Hanif Dhakiri

Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M. Hanif Dhakiri mengatakan, pihaknya akan terus meningkatkan jumlah tenaga kerja skilled dan bersertifikasi. Masifikasi tenaga kerja bersertifikasi diharapkan bisa memperoleh pengakuan sesuai standar kebutuhan industri.

"Kita terus genjot masifikasi agar jumlah tenaga kerja skilled makin banyak. Lalu sertifikasi sehingga mereka diakui industri. Sertifikasi ini tentu ditambah standar yang ada di industri," kata Hanif usai menjadi pembicara seminar nasional bertajuk Kinerja Pemerintahan 4 Tahun Jokowi-Jusuf Kalla dalam peningkatan kualitas tenaga kerja Indonesia di Gedung B lantai tiga Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Serang, Banten, Jumat (7/12).

Hanif menambahkan, pihaknya meyakini seluruh daerah masih membutuhkan waktu penyesuaian mengingat pihak industri pun belum seluruhnya belum menggunakan industri 4.0.

"Tak perlu khawatir karena saya sudah konfirmasi Kadin dan Apindo belum semua menggunakan industri 4.0. Tapi arahnya tetap ke sana," kata Hanif.

Karena itu, lanjut Hanif, perlu disiapkan anak-anak muda dengan skill-skill baru sesuai kebutuhan industri 4.0. "Karena ciri industri 4.0 kombinasi antara SDM, mesin dan big data, maka anak-anak muda kita harus dibuat friendly dengan dunia internet, teknologi sehingga mereka bisa mengembangkan peran-peran tertentu yang tidak bisa diambil oleh mesin,"tuturnya.

Meski masih membutuhkan waktu, lanjut Hanif, penyiapan tenaga kerja skilled yang relevan industri 4.0 menjadi sangat penting. "Setiap mengalami revolusi industri selalu dipenuhi kekhawatiran. Tapi pada akhirnya manusia tetap survive dengan perubahan-perubahan, karena ada banyak hal yang tidak bisa digantikan komputer," kata Hanif.

 

Meski masih membutuhkan waktu lanjut Hanif, penyiapan tenaga kerja skilled yang relevan industri 4.0 menjadi sangat penting. "Setiap mengalami revolusi industri selalu dipenuhi kekhawatiran. Tapi pada akhirnya manusia tetap survive dengan perubahan-perubahan, karena ada banyak hal yang tidak bisa digantikan komputer," tuturnya.

 

Hanif menegaskan dalam era industri 4.0 yang cepat akan mengalahkan yang lambat dan siapa yang responsif terhadap perubahan akan mengalahkan yang tidak responsif.

Volume pelatihan vokasi meningkat sebanyak 4 kali lipat dati 92.236 di tahun 2015 menjadi 383.132 pada Oktober 2018.

KEYWORD :

Sertifikasi Pekerja Hanif Dhakiri




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :