Kamis, 25/04/2024 19:05 WIB

Mendikbud Sebut Pengangguran di SMK Turun

Muhadjir menjelaskan, kendati masih menjadi yang tertinggi, TPT SMK turun 0,17 persen dari 11,41 persen pada tahun lalu, menjadi 11,24 persen tahun ini.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy bersama para siswa SMKN 2 Subang

Denpasar – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menyebut tingkat pengangguran dari lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) cenderung menurun. Padahal dalam data Badan Pusat Statistik (BPS) Agustus lalu. TPT SMK tertinggi di antara tingkat pendidikan lain, yakni sebesar 11,24 persen.

Muhadjir menjelaskan, kendati masih menjadi yang tertinggi, TPT SMK turun 0,17 persen dari 11,41 persen pada tahun lalu, menjadi 11,24 persen tahun ini.

“Jadi sebenarnya pengangguran di SMK turun, meskipun porsinya masih tinggi,” terang Muhadjir di Jakarta lewat siaran pers..

Lulusan SMK yang masuk dalam data BPS, lanjut Muhadjir, bukanlah lulusan yang telah mendapatkan dampak dari kebijakan revitalisasi SMK. Sebab, program tersebut baru mulai berjalan pada pertengahan 2017, dan efektif berjalan 100 persen pada awal 2018.

“Ini juga jadi tantangan bagi Kemendikbud, apakah bisa membuktikan bahwa revitalisasi SMK berjalan sesuai yang diharapkan,” tuturnya.

Sebelumnya, lulusan SMK kembali menyumbang jumlah terbesar dalam catatan TPT di Indonesia, selama periode Agustus 2017 hingga Agustus 2018.

Diunggah dari laman resmi Badan Pusat Statistik (BPS) pada Selasa (6/11), dari 131,01 juta angkatan kerja, 7,001 juta di antaranya menganggur. Sementara lulusan SMK masih menjadi yang tertinggi, yakni 11,24 persen dari angka pengangguran tersebut.

“Dilihat dari tingkat pendidikan pada Agustus 2018, TPT untuk SMK masih mendominasi di antara tingkat pendidikan lain, yaitu sebesar 11,24 persen,” demikian bunyi laporan BPS.

TPT tertinggi berikutnya dihuni oleh lulusan Sekolah Menengah Atas sebesar 7,95 persen. Dengan kata lain, ada banyak penawaran tenaga kerja yang tidak terserap di level SMK dan SMA. Sebab, TPT mereka yang berpendidikan rendah cenderung kecil.

“Mereka yang berpendidikan rendah mau menerima pekerjaan apa saja, dapat dilihat dari TPT SD ke bawah paling kecil di antara semua tingkat pendidikan, yaitu sebesar 2,43 persen,” imbuh laporan tersebut.

KEYWORD :

Pengangguran SMK Muhadjir Effendy




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :