
Ilustrasi Demo Mahasiswa
Jakarta - Mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Kastrat Satu Unpad dan aliansi mahasiswa peduli Unpad (Ampun) mendesak agar pemilihan Rektor Universitas Padjajaran (Unpad) segera dilakukan.
Hal itu mengingat, pemilihan Rektor Unpad kali ini sedikit berbeda karena status Unpad sebagai Perguruan tinggi berbadan hukum (PTN-BH). Sehingga pemilihan Rektor ditentukan oleh Majelis Wali Amanat (MWA) yang terdiri dari perwakilan dosen, pemerintah daerah, mahasiswa dan masyarakat, selain itu juga ada kemenristekdikti sebagai pemegang suara dalam pemilihan rektor kali ini.Namun sayang, pemilihan rektor Unpad kali ini tidak berjalan sesuai rencana yang diharapkan dan terjadi permasalahan penundaan pemilihan rektor yang dilakukan oleh MWA Unpad.Aksi yang dilakukan di depan pintu masuk Unpad ini menurut salah satu koordinator lapangan, Aditya merupakan bentuk protes mahasiswa terhadap ketidakjelasan pemilihan rektor dan memberi informasi kepada seluruh elemen Unpad bahwa Unpad sedang `sakit`.Baca juga :
Jumlah Sumbangan Perusahaan Makanan yang Diterima Partai Demokrat Meningkat Menjelang Pilpres AS
"Kita kecewa terhadap MWA karena proses ini yang terus diundur dan tidak ada transparansi proses yang terjadi sehingga kita menyikapi dengan sebelumnya kita mengadakan kajian, realese kajian dan puncaknya hari ini kita aksi yang ditujukan kepada MWA Unpad dan Dikti, dan tindak lanjutnya akan kami surati dan memberikan release kajian kami kepada MWA Unpad dan Dikti," tambahnya.Mereka mendesak, agar MWA Unpad segera menindaklanjuti tuntutan aksi mahasiswa tersebut untuk segera mempercepat proses pemilihan Rektor Unpad.Jumlah Sumbangan Perusahaan Makanan yang Diterima Partai Demokrat Meningkat Menjelang Pilpres AS
Baca juga :
Misi PBB Prihatin atas Mobilisasi Pasukan Bersenjata di Libya yang Timbulkan Kekhawatiran
Misi PBB Prihatin atas Mobilisasi Pasukan Bersenjata di Libya yang Timbulkan Kekhawatiran
Pemilihan Rektor Unpad Mahasiswa Pendidikan