Rabu, 02/07/2025 22:56 WIB

CIA Curigai Pesan Singkat Putra Mahkota Arab Saudi

Putra mahkota mengatakan kepada lingkaran dekatnya Agustus lalu bahwa jika mereka gagal membawa kembali Khashoggi,

Wartawan terkemuka dari Arab Saudi, Jamal Khashoggi (Foto: Jehan Alfarra / Middle East Montitor)

Washington - Pejabat Intelijen Amerika Serikat (CIA) mengklaim bahwa Pangeran Mahkota Saudi Mohammad bin Salman mungkin memerintahkan pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi lewas pesan singkat yang dikirimnya kepada pemimpin regu pembunuh .

"Setidaknya ada 11 pesan ke penasihat terdekatnya, yang mengawasi tim yang menewaskan jurnalis Jamal Khashoggi, beberapa jam sebelum dan sesudah kematian wartawan pada Oktober," kata Wall Street Journal mengutip penilaian rahasia CIA.

Putra mahkota mengatakan kepada lingkaran dekatnya Agustus lalu bahwa jika mereka gagal membawa kembali Khashoggi, "kita bisa memancingnya ke luar Arab Saudi dan membuat rencan selanjutnya".

Menurut dokumen pejabat intelijen tersebut, pesan singkat Mohammed bin Salman itu dikirim ke Saud al-Qahtani, yang merupakan pembantu utama putra mahkota.

"Qahtani mengawasi tim 15 orang yang membunuh Khashoggi dan, selama periode yang sama, juga dalam komunikasi langsung dengan pemimpin tim di Istanbul," ungkap WSJ.

Pada November Washington menjatuhkan sanksi terhadap 17 orang yang terkait dengan pembunuhan Khashoggi, termasuk al-Qahtani. Pada hari-hari berikutnya, CIA menyimpulkan bahwa pembunuhan Khashoggi diperintahkan putra mahkota Saudi.

Presiden AS, Donald Trump, membantah pembunuhan tersebut memiliki hubungan dengan Mohammed bin Salman, dengan mengatakan, "mungkin dia melakukannya dan mungkin juga tidak".

Khashoggi,  wartawan Saudi yang bekerja untuk The Washington Post, tewas tak lama setelah  memasuki Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober.

Setelah berminggu-minggu mengatakan Khashoggi meninggalkan konsulat dengan hidup-hidup, pemerintah Saudi kemudian mengakui pria 59 tahun itu tewas di dalam konsulat oleh operasi Saudi nakal.

KEYWORD :

Jamal Khashoggi Arab Saudi Intelijen Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :