Jum'at, 08/11/2024 06:42 WIB

Afganistan Gelar Perundingan Damai dengan Taliban

Ghani mengatakan, ia berharap perjanjian damai itu dapat melebur Taliban dalam kelompok masyarakat yang demokratis dan inklusif. Dengan catatan, Taliban harus menyetop afiliasi dengan jaringan teroris, agar diizinkan bergabung dengan proses politik.

Presiden Afganistan, Ashraf Ghani

Jenewa - Pemerintah Afghanistan membentuk tim beranggotakan 12 orang, untuk mengadakan pembicaraan damai dengan Taliban. Demikian diumumkan oleh Presiden Ashraf Ghanian di kota Jenewa, Swiss.

"Saya senang mengumumkan bahwa hari ini, setelah beberapa bulan konsultasi intensif dengan warga kami di seluruh negeri, kami telah merumuskan peta jalan untuk perundingan perdamaian," katanya pada konferensi PBB dua hari, pada hari Rabu (28/11) dilansir dari Al Jazeera.

"Hak dan kewajiban konstitusional, semua warga negara, terutama perempuan, harus dipastikan," tambahnya.

Pemimpin Afghanistan itu juga mengumumkan tim negosiasi akan dipimpin oleh kepala staf kepresidenan Salam Rahimi.

"Tim ini mencakup wanita dan pria yang memiliki kelayakan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan utama negosiasi perdamaian," ujarnya.

Ghani mengatakan, ia berharap perjanjian damai itu dapat melebur Taliban dalam kelompok masyarakat yang demokratis dan inklusif. Dengan catatan, Taliban harus menyetop afiliasi dengan jaringan teroris, agar diizinkan bergabung dengan proses politik.

Awal bulan ini, para pejabat Taliban mengadakan pembicaraan selama tiga hari dengan perwakilan khusus AS untuk Afghanistan Zalmay Khalilzad di Qatar, yang bertujuan untuk memperbarui proses perdamaian.

Sementara pekan lalu, lima anggota delegasi Taliban menuju ibu kota Rusia, Moskow, untuk menghadiri sebuah konferensi internasional untuk membahas upaya perdamaian Afghanistan.

"Diskusi harus diadakan di antara warga Afghanistan tentang bagaimana mewujudkan perdamaian dan membentuk pemerintahan di Afghanistan," kata Sohail Shaheen, juru bicara Taliban yang berbasis di Qatar, mengatakan kepada wartawan di Moskow pekan lalu.

KEYWORD :

Kelompok Taliban Presiden Afghanistan Jaringan Terorisme




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :