Sabtu, 27/04/2024 10:38 WIB

Skill Matematika Rendah, Mendikbud Salahkan Guru Kelas

Menurutnya, SD selama ini memberi keleluasaan bagi guru kelas untuk mengajar di semua bidang mata pelajaran.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy

Jakarta – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menyebut rendahnya kemampuan siswa Indonesia di bidang matematika, berakar dari sistem pembelajaran di sekolah dasar (SD).

Menurutnya, SD selama ini memberi keleluasaan bagi guru kelas untuk mengajar di semua bidang mata pelajaran. Hal ini mengakibatkan tidak ada guru dengan keahlian khusus, terutama untuk mata pelajaran matematika.

“Karena yang mengajar itu guru kelas yang dianggap serba bisa mengajar apa saja. Makanya definisi guru kelas ini yang akan kami tindaklanjuti,” kata Muhadjir di Jakarta, pada Kamis (22/11).

Selain ketiadaan guru khusus matematika di tingkat SD, Mendikbud juga menemukan banyak ketidaksesuaian antara matematika SD dengan tingkat pendidikan di atasnya. Sehingga, dalam hal ini murid dituntut mengulang, bukan meneruskan apa yang mereka ketahui.

Karena itu, lanjut Mendikbud, untuk mengatasi masalah ini, pemerintah berencana menetapkan kebijakan, di mana guru sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) bisa mengajar di SD.

“Guru matematika (SMP/SMA) harus turun ke SD mengajar matematika, sehingga nyambung,” terangnya.

Sebelumnya Mendikbud menyikapi hasil laporan Research on Improvement of System Education (RISE) 2018, yang menunjukkan bahwa kemampuan matematika siswa sekolah dasar (SD) tidak berbeda jauh dengan sekolah menengah atas (SMA).

Menurut Muhadjir, pemerintah sudah mengantisipasi hal tersebut, yakni dengan menerapkan ujian nasional (UN) berstandar HOTS (High Order Thinking Skill). Namun sayang, pelaksanaannya malah banyak diributkan oleh siswa dan orang tua murid.

“Bukan hanya (menguasai) matematika, tetapi juga dalam penguasaan IPA dan Bahasa,” kata Muhadjir di Kantor Kemdikbud Jakarta, pada Selasa (13/11).

Muhadjir mengatakan, menyongsong era Revolusi 4.0, pemerintah memiliki pekerjaan rumah untuk menyejajarkan kemampuan di bidang matematika, IPA, dan Bahasa. Siswa juga dituntut menguasai empat keterampilan yang disingkat 4C.

“(yakni) Critical Thinking, Collaboration, Communication, dan Creativity. Dan lima saya tambah, yaitu Confident atau percaya diri,” jelasnya.

KEYWORD :

Muhadjir Effendy Darurat Matematika Guru SD




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :