Wartawan terkemuka dari Arab Saudi, Jamal Khashoggi (Foto: Osman Orsal/Reuters)
Washington – Pemerintah Amerika Serikat (AS) berencana mengajukan undang-undang (UU) yang akan memblokir kesepakatan nuklir kontroversial AS dengan Arab Saudi akibat pembunuhan warga Saudi kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi.
Anggota parlemen AS Brad Sherman mengatakan, Rancangan UU yang secara eksklusif diperoleh Vox.com itu menilai, jika disahkan menjadi hukum, hilangnya hal itu akan menjadi respon terkeras AS terhadap Saudi atas pembunuhan Khashoggi.
Setelah memberikan keterangan yang tidak jelas tentang Khashoggi, Riyadh akhirnya mengakui Khashoggi dibunuh di konsulat Saudi di Istanbul.
Jenazah Khashoggi belum dikembalikan kepada keluarganya di tengah spekulasi jenazah tersebut telah dihancurkan dengan bahan kimia.
Kebijakan yang dikenal dengan, UU 2018 Pelarangan Senjata Nuklir untuk Arab Saudi, akan menjegal negosiasi yang sedang berlangsung antara AS dan Arab Saudi mengenai perjanjian kerja sama nuklir.
RUU itu datang di tengah anggota dewan di Capitol Hill atas pembunuhan Khashoggi yang menurut mereka bisa direspon melalui jalur legislatif AS.
"Saya rasa RUU ini tidak akan disahkan sebelum kejadian di Istanbul," kata Sherman kepada Vox.
"Sekarang aku pikir kita punya kesempatan," katanya, dilansir dari Anadolu
RUU itu akan meminta Presiden AS Donald Trump untuk menyerahkan "kesepakatan 123" - seperangkat aturan yang harus dipenuhi untuk penjualan legal teknologi nuklir ke negara asing - ke kongres untuk disetujui.
Hal ini juga akan mengharuskan Trump untuk memperoleh perjanjian "Standar Emas" dari Riyadh yang akan memastikan Saudi tidak akan memperkaya uranium untuk membuat bom.
Dan terakhir undang-undang itu akan mengharuskan pemerintahan Trump untuk membuat laporan atas pembunuhan Khashoggi dan kondisi hak asasi manusia di Arab Saudi.
"Jika elemen kuat di Riyadh tidak dapat dipercaya dengan gergaji tulang. Anda tidak dapat mempercayai mereka dengan senjata nuklir," kata Sherman.
KEYWORD :
Jamal Khashoggi Arab Saudi Donald Trump