Kamis, 09/05/2024 15:42 WIB

Komoditas Stabil, Kementan: Tolong Jangan di Bawa ke Ranah Politik

PIBC hari ini stoknya 50 ribu ton. Sehari sebelumnya masih 51 ribu ton.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bersam Budi Waseso memantau pasokan dan harga pangan di Pasar Induk Keramat Jati dan Pasar Induk Beras Cipinang, Kamis (8/11)

Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman kembali melakukan sidak pasar untuk mengecek ketersediaan beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Kamis (8/11) pagi.

Sidak kali ini Menteri Amran di dampingi, Direktur Umata (Dirut) Bulog, Satgas pangan Polri, Dirut PT. Food Station Tjipinang Jaya sebagai pengelola PIBC, perwakilan Bank Indonesia dan Pemprov. DKI Jakarta.

"Kita senga mengecek pangan di lapangan jam lima subuh. Alhamdulillah semua posisi stabil. Harga ayam hanya Rp27 ribu per kg, telur Rp22 ribu per kg. Maaf, jangan lagi ini di bawa ke ranah politik," ujar Menteri Amran.

Setelah mengitari PIBC, bersama rombongan dan awak media, Menteri Amran menyampaikan bahwa kenaikan harga beras medium belakangan ini di tengah kondisi stok beras membaik adalah sebuah anomali.

Dirut PT Food Station Tjipinang Jaya, Arief Prasetyo Adi menjelaskan, stok beras di PIBC sangat cukup. "PIBC hari ini stoknya 50 ribu ton, kemarin 51 ribu ton. Lebih tinggi dari biasanya," terang Arief.

Ia mengakui ada pergerakan harga untuk beras jenis medium. Namun sudah diantisipasi dengan meminta Pemerintah melalui Bulog agar melakukan Operasi Pasar untuk menjaga laju inflasi.

"Tapi dalam kondisi saat ini sebenarnya memang produksi dari pertanian kita dalam hal ini beras sebenarnya cukup. Kalau di Jakarta saya harus sampaikan cukup, pasokan masih normal," tambahnya.

Menurut Arief ketersediaan beras medium menurun karena ada kecenderungan di up menjadi beras premium.

"Artinya kalau panennya segitu kemudian mereka prefer ke premium, karena margin nya lebih tinggi. Ini adalah mekanisme ekuilibrium baru, ini fenomena yang terjadi. Jadi bukan masalah produksi," sambung Arief.

Selama ini yang disebut sebagai beras Premium itu dengan spesifikasi 5 persen broken. Sedangkan di pasar sekarang, yang disebut premium itu 15 persen broken. Dan jumlahnya samgat banyak (dibanding medium).

"Kalau saya melihatnya ini lebih baik. Jadi orang ngambilnya berasnya yang lebih baik. Nggak mau lagi beras medium," pungkasnya.

Sekedar diketahui, saat ini ketersediaan beras premium di PIBC mencapai lebih dari 80 persen. Sedangkan beras medium di bawah 15 persen.

 

KEYWORD :

Sidak Beras Stok Beras Pasar Induk Cipinang




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :