Macron dalam pertemuan G20 di Hamburg (Foto: Reuters)
Paris – Presiden Prancis Emmanuel Macron mendesak Uni Eropa membentuk tentara khusus. Seruan itu menandai satu abad pasca berakhirnya Perang Dunia I, dengan maksud agar tak kerap bergantung dengan Rusia maupun Amerika Serikat (AS).
Macron menegaskan, pasca Presiden AS Donald Trump keluar dari Pakta Nuklir Iran pada Mei lalu, Eropa harus menyiapkan segala kemungkinan. Termasuk mengurangi ketergantungan dengan Negeri Paman Sam.
“Kami harus melindungi diri kami sendiri dengan menghormati Cina, Rusia dan bahkan Amerika Serikat,” kata Macron kepada radio Eropa 1.
“Ketika saya melihat Presiden Trump mengumumkan bahwa dia keluar dari perjanjian nuklir setelah krisis euro-rudal tahun 1980-an yang melanda Eropa, siapa korban utama? Eropa dan keamanannya,” tegasnya.
“Kami tidak akan melindungi orang Eropa, kecuali kami memutuskan untuk memiliki tentara Eropa sejati,” imbuhnya pada Selasa (6/11) dilansir dari AFP.
Dihadapkan dengan Rusia yang berada di perbatasan, Macron juga memandang hal itu merupakan ancaman nyata. Dia menyebut Eropa dituntut mampu menjaga keamanannya sendiri, tanpa bergantung dengan siapapun.
Uni Eropa telah meluncurkan dana pertahanan gabungan multi-miliar euro tahun lalu yang dirancang untuk mengembangkan kapasitas militer Eropa, dan membuat benua itu lebih mandiri secara strategis.
Perancis juga mempelopori pembentukan pasukan sembilan negara, yang dirancang untuk mampu dengan cepat meningkatkan operasi militer gabungan, evakuasi dari zona perang, atau memberikan bantuan dalam bencana alam.
KEYWORD :Uni Eropa Emmanuel Macron Perang Dunia