Selasa, 08/10/2024 11:53 WIB

Katalis, Inovasi Pengganti BBM dari Minyak Sawit

Katalis mengonversi minyak kelapa sawit menjadi sejumlah produk BBM, antara lain Pertamax, Pertalite, Avtur, hingga Diesel.

Ilustrasi Kelapa Sawit

Jakarta – Setiap hari, Indonesia mengimpor 400 juta barel bahan bakar minyak (BBM) guna memenuhi kebutuhan minyak nasional. Karena itu, energi alternatif terus diupayakan untuk menghapus, atau paling tidak, meminimalisasi ketergantungan tersebut.

Adalah katalis, inovasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) ini digadang-gadang mampu menggantikan BBM yang selama ini bersumber dari fosil.

Cara kerjanya, katalis mengonversi minyak kelapa sawit menjadi sejumlah produk BBM, antara lain Pertamax, Pertalite, Avtur, hingga Diesel.

“(Katalis) ternyata menghasilkan gasoline yang lebih baik dari fosil. Contoh, oktan fosil biasanya 92 sampai 98, yang 98 itu Pertamax. Tapi ini, dengan menggunakan katalis, oktannya sampai 110,” terang Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir, pada Selasa (30/10) di Jakarta kepada awak media.

Tak hanya itu, lanjut Nasir, diesel yang dihasilkan dari katalis juga memiliki setana yang jauh lebih baik. Jika diesel fosil memiliki setana 40 hingga 47, diesel katalis sampai 60. Sehingga pembakarannya sempurna.

“Untuk avtur, fosil memiliki tingkat beku minus 37 sampai minus 47. Kalau green avtur dari katalis, bisa mencapai minus 60,” ujarnya.

Menristekdikti menyebut katalis kini sudah mulai diuji coba oleh Pertamina, di antaranya Pertamina Cilacap dan Pertamina Dumai. Dalam jangka pendek, kedua pertama tersebut akan berkonsentrasi pada produksi gasolin dan diesel.

“Kalau bisa full dari kelapa sawit ini, saya yakin kita akan berhenti impor,” tandasnya.

KEYWORD :

Inovasi Katalis Bahan Bakar Kementerian Ristekdikti




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :