Kamis, 10/10/2024 20:36 WIB

Rouhani: Pembunuhan Khashoggi Tak Terjadi Tanpa Lampu Hijau AS

Arab Saudi tidak akan berani membunuh Khashoggi tanpa dukungan Amerika Serikat.

Presiden Iran, Hassan Rouhani (Foto: Tehran Time)

Tehran - Presiden Iran, Hassan Rouhani mengatakan, pembunuhan jurnalis Saudi, Jamal Khashoggi, merupakan ujian besar bagi seluruh dunia, terutama bagi para pembela hak asasi manusia di Amerika Serikat (AS) dan Eropa.

"Tidak ada yang berasumsi bahwa di dunia saat ini kita akan menyaksikan pembunuhan terorganisasi seperti itu dan saya tidak berpikir suatu negara akan berani melakukan kejahatan semacam itu tanpa dukungan AS," kata Rouhani pada sidang kabinet.

"Tampaknya bahwa suku yang memerintah suatu negara menikmati perlindungan dan melakukan kejahatan seperti itu dengan mengandalkan negara adidaya yang mendukung mereka dan mencegah pengadilan internasional untuk mendengar keluhan terhadap mereka," tambahnya.

Rouhani juga mendesak pemerintah Turki untuk melanjutkan penyelidikan tepat dan tidak bias hingga semua dimensi kejahatan terungkap.

Khashoggi, seorang wartawan Saudi, tewas di konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober. Riyadh awalnya menolak pengetahuan tentang nasib Khashoggi. Ia mengatakan, pria 59 tahun itu meninggalkan konsulat. Namun, kemudian mengakui bahwa dia dibunuh di konsulat.

Pada Selasa (23/10), Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menduga ada tanda-tanda kuat pembunuhan Khashoggi telah direncanakan dan bahwa pria itu dibunuh dengan cara "biadab".

Ia mengatakan otoritas Saudi harus mengungkapkan mereka yang berencana untuk membunuh wartawan tersebut, terlepas dari pangkat mereka.

Rouhani juga mengatakan, pemerintahnya akan melakukan upaya ekstra untuk melayani rakyat dan mendesak semua pejabat untuk mengambil tindakan lebih keras untuk memecahkan masalah banyak orang tersebut. (Tehran Time)

KEYWORD :

Jamal Khashoggi Iran Amerika Serikat Arab Saudi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :