Sabtu, 05/10/2024 08:20 WIB

Rusia Tingkatkan Keamanan Maskapai Penerbangan

Rusia adalah mitra dagang utama bagi Mesir, yang merupakan sekutu utama regional AS dan negara terpadat di dunia Arab.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menghadiri konferensi pers tahunan di Balai Konferensi Kementerian Luar Negeri Rusia di Moskow, Rusia, pada 15 Januari 2018 [Sefa Karacan / Anadolu Agency]

Jakarta - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan bahwa negaranya ingin bekerja dengan Mesir untuk meningkatkan keamanan maskapai penerbangan, tiga tahun setelah serangan bom jatuh ke pesawat Rusia, menewaskan lebih dari 200 wisatawan.

Dalam sebuah kolom yang diterbitkan di surat kabar negara Mesir al-Ahram menjelang kunjungan Presiden Abdel Fattah al-Sisi ke Moskow pekan depan, Lavrov memuji apa yang ia gambarkan sebagai kemitraan multifaset dengan Mesir.

"Penting hari ini untuk melanjutkan upaya bersama yang menargetkan mendukung keselamatan warga kedua negara, termasuk naik pesawat," kata Lavrov dilansir Memo.

Rusia menghentikan lalu lintas udara sipil ke Mesir pada Oktober 2015 setelah militan meledakkan bom pada penerbangan Metrojet Rusia yang berangkat dari resor wisata Sharm el-Sheikh, menewaskan semua 224 orang di dalamnya.

Sejak itu Mesir telah mengizinkan para ahli Rusia untuk memeriksa pengaturan keamanan bandaranya beberapa kali dan kedua negara telah menandatangani perjanjian yang mencakup keamanan penerbangan sipil.

Penerbangan antara Moskow dan Kairo dimulai lagi pada bulan April, tetapi Mesir berharap untuk mengamankan kembalinya penerbangan Rusia ke resor Laut Merahnya.

Pemboman dan penangguhan Rusia itu menghantam industri pariwisata Mesir, sumber utama mata uang keras di samping pengiriman uang dari Mesir di luar negeri dan pendapatan Terusan Suez.

Industri telah berjuang setelah pergolakan yang dipicu oleh pemberontakan 2011 yang mengakhiri 30 tahun pemerintahan Hosni Mubarak.

Rusia adalah mitra dagang utama bagi Mesir, yang merupakan sekutu utama regional AS dan negara terpadat di dunia Arab.

Lavrov mengatakan hubungan antara Rusia dan Mesir kuat, mencatat perdagangan tahunan sebesar $ 6,5 miliar antara kedua negara.

Rusia tahun lalu menandatangani perjanjian dengan Mesir untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir di Dabaa dan kesepakatan lain awal tahun ini untuk mendirikan zona industri di dekat Terusan Suez.

KEYWORD :

Rusia Mesir Keamanan Maskapai




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :