Selasa, 16/04/2024 13:41 WIB

Putin Bantah Pelaku Racun Saraf Intelijen Rusia

Hasil identifikasi Moskow terhadap tersangka menemukan bahwa keduanya merupakan warga sipil, bukan dari kalangan militer maupun penjahat.

Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: Epa / Dmitri Lovetsky / Pool)

Moskow – Presiden Rusia Vladimir Putin membantah bahwa pelaku racun saraf yang melakukan percobaan pembunuhan kepada mantan intelijennya, Sergei Skripal, merupakan intel Rusia.

Hasil identifikasi Moskow terhadap tersangka menemukan bahwa keduanya merupakan warga sipil, bukan dari kalangan militer maupun penjahat.

“Kami tahu siapa mereka. Kami telah menemukan mereka,” ujar Putin pada Rabu (12/9) kemarin.

“Mereka adalah warga sipil, tentu saja,” lanjutnya.

Sebab kedua tersangka, menurut Putin adalah warga sipil, dia mendesak keduanya untuk berbicara ke muka umum, untuk menjelaskan perihal diri mereka, dan mengatakan tidak ada kasus kriminal yang menjerat mereka.

“Saya berharap mereka akan muncul dan mencerita tentang diri mereka sendiri. Tidak ada yang spesial, tidak ada catatan kriminal, saya menjamin akan hal itu. Coba lihat dalam waktu dekat,” katanya.

Sebelumnya Inggris menuding Rusia terlibat dalam percobaan pembunuhan Skripal dan putrinya Yulia Skripal menggunakan racun saraf Novichok, dalam sebuah serangan pada 4 Maret lalu.

Dua tersangka, yakni Alexander Petrov dan Ruslan Boshirov dicurigai sebagai anggota badan intelijen militer Rusia, The GRU. Keduanya dituduh berkonspirasi membunuh Skripal dengan senjata kimia terlarang.

KEYWORD :

Rusia Inggris Agen Saraf Novichok




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :