Bendera kebangsaan Palestina
Kairo - Kecil sudah perjuangan Palestina. Pasalnya Pemerintah Amerika Serikat (AS) sudah menutup misi diplomatik payung Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) atau kantor keduaan besar palestina di Washington.
Demikian disamapaikan Liga Arab dalam keterangan tertulisnya pada Selasa (12/9). Menurutnya, sejak deklarasi Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel pada Desember 2017 dan relokasi kedutaannya ke Yerusalem pada Mei ini, pemerintahan AS saat ini telah menunjukkan keberpihakan mereka kepada Israel.
Senin sebelumnya, Kementerian Luar Negeri AS mengumumkan penutupan misi diplomatik PLO, yang berfungsi sebagai kedutaan besar Palestina di Washington secara de facto.
Demokrat Waspadai Kehadiran Kelompok pro-Palestina yang Tuntut Embargo Senjata dalam Konvensi
Keputusan itu tak berselang lama setelah memotong semua dana untuk PBB yang mengurusi pengungsi Palestina (UNRWA).
Pernyataan ini juga menyangkal tuduhan bahwa Palestina tak mendukung usaha perdamaian dengan Israel.
"Tidak ada proposal yang spesifik atau bisa dilakukan yang diajukan kepada Palestina," lanjut pernyataan itu.
Otoritas Palestina telah menolak mediasi dari Gedung Putih sejak Trump secara resmi mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Yerusalem tetap berada di pusaran konflik Israel-Palestina, dengan warga Palestina berharap Yerusalem Timur (kini diduduki Israel, Red) suatu saat bisa menjadi ibu kota negara Palestina yang merdeka. (aa)
KEYWORD :Liga Arab PLO Palestina Amerika Serikat Israel