![Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief menyebut komisioner Bawaslu bak mandor zaman Belanda. Sebab, komisioner hanya duduk di belakang meja.](https://www.jurnas.com/images/posts/1/2018/2018-05-17/5ce2b24cc458369bedb69b88b331deda_1.jpg)
Bawaslu RI
Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief menyebut komisioner Bawaslu bak mandor zaman Belanda. Sebab, komisioner hanya duduk di belakang meja.
"Kalau jadi komisioner cuma duduk di belakang meja, itu sih bukan pengawas namanya, tapi mirip mandor jaman Belanda," kata Andi, melalui akun twitternya di @AndiArief_, Jumat (31/8).Padahal, lanjut Andi, negara telah mengeluarkan anggaran yang cukup besar untuk menunjang kinerja Bawaslu dalam mengawasi penyelenggaraan Pemilu serentak 2019.Baca juga :
Prabowo Salat Idul Adha di Hambalang Bogor
"Untuk apa bawaslu dibiayai mahal oleh negara kalau jarak saja gak bisa mereka pecahkan. Jakarta Lampung kan hanya urusan 1 jam via pesawat," tegasnya.
Prabowo Salat Idul Adha di Hambalang Bogor
Baca juga :
Prabowo Bentuk Gugus Tugas Berisi Petinggi Gerindra Sebagai Pedoman Merumuskan Kebijakan
Kata Andi, jika Bawaslu serius dan tidak malas, dapat menemuinya ke Lampung dengan mengirim beberapa komisioner. Meski demikian, Andi menghormati keputusan Bawaslu menutup dugaan mahar yang dilakukan oleh Sandi."Bawaslu sudah menutup kasus mahar ini, kita hormati. Catatan saya, kalau hanya ingin menjadikan kasus ini jalan dengan keterangan saya, harusnya dengan ke Lampung komisioner bisa mendapatkannya seperti yang sudah saya tawarkan," kata Andi.
Prabowo Bentuk Gugus Tugas Berisi Petinggi Gerindra Sebagai Pedoman Merumuskan Kebijakan
Pilpres 2019 Prabowo Subianto Sandiaga Uno