Rabu, 09/10/2024 07:14 WIB

PGRI Pesimistis Mutasi Guru Mudah Terealisasikan

Menurut Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Unifah Rosyidi, jumlah guru di Indonesia masih kurang.

Ilustrasi guru (Foto: Antara)

Jakarta – Rencana redistribusi (mutasi) guru akibat penerapan sistem zonasi, dinilai sulit direalisasikan. Pasalnya, menurut Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Unifah Rosyidi, jumlah guru di Indonesia masih kurang.

“Tidak semudah apa yang ada di dalam pikiran, karena guru yang ada sekarang itu kurang. Apa yang mau diredistribusi? Konsep itu kalau di lapangan susah dilakukan,” kata Unifah saat dihubungi di Jakarta, pada Kamis (30/8).

Posisi pemerintah dalam rencana mutasi guru pun dalam pandangan Unifah kurang strategis. Sebab, selama ini guru berada di bawah kewenangan pemerintah daerah masing-masing.

“Jadi selama guru tidak ditarik ke pusat, maka tidak terlampau banyak yang bisa dilakukan kementerian,” terangnya.

Dalam kesempatan tersebut, Unifah sekaligus menyinggung soal rencana pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) bagi guru honorer dan umum.

Dia berharap, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Komjen Syafruddin yang baru dilantik pertengahan Agustus lalu, memprioritaskan guru yang sudah lama mengabdi.

“Soal K2 kami tetap minta agar diproritaskan, guru honorer yang sudah lama mengabdi diprioritaskan,” tandasnya.

KEYWORD :

Pendidikan Mendikbud Guru Mutasi Zonasi PGRI




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :