
Silvia Halim, Direkur Konstruksi MRT Jakarta (Foto: Ecka Pramita)
Jakarta - Sejak Silvia Halim memilih dunia civil engineering, pertanyaan yang biasanya ditanyakan kepadanya adalah "kenapa mau? Apakah yakin bisa menekuni bidang ini?"
"Saya katakan "Mengapa tidak!?"Setelah selesai kuliah dan mulai bekerja, Silvia memilih secara khusus manajemen proyek konstruksi, dikatakan kalau bidang pekerjaan itu tidak cocok untuk perempuan. D itengah perjalanan karier (di Singapura) ia pun pernah menghadapi situasi dan realita dimana rekan kerja laki-laki yang seangkatan, lebih memiliki keuntungan dalam kareirnya karena dia seorang laki-laki (dengan wajib militer yang dia jalani maka masa kerjanya dianggap lebih dan dapat dipromosi lebih dulu).Baca juga :
Ashworth Tak Ingin MU Cuma Jadi Klub Komersial
"Namun kondisi ini semakin membuat saya termotivasi untuk membuktikan bahwa mereka salah! Sejak awal, tidak pernah saya merasa bahwa dunia konstruksi adalah dunianya laki-laki dan saya sebagai perempuan tidak bisa menekuni bidang itu," tegas Silvia di acara Gerakan "SiapaBilangGakBisa, di Jakarta, Selasa (14/8)"Walaupun konstruksi adalah dunia yang didominasi oleh laki-laki, itu tidak seharusnya menjadi sebuah faktor yang memberatkan bagi saya dalam memutuskan untuk mencapai tujuan saya," lanjut perempun kelahiran 1983 ini.Ashworth Tak Ingin MU Cuma Jadi Klub Komersial
Baca juga :
Kesepakatan Rampung, Dan Ashworth Resmi ke MU
Kesepakatan Rampung, Dan Ashworth Resmi ke MU
Silvia Halim Direktur MRT Jakarta Konstruksi