Rabu, 24/04/2024 04:39 WIB

Islamophobia Masih Tinggi di Korea Selatan

Survei itu juga mengatakan lebih dari 61 persen responden tidak menyetujui orang Yaman sebagai pengungsi, dibandingkan sementara 36 persen masih terbuka untuk menerima mereka.

Ilustrasi Muslim (Foto: via MWN)

Jakarta - Sebuah survei yang dilakukan oleh Joongang Ilbo menemukan bahwa Islamophobia masih tinggi di tengah masyarakat Korea Selatan.

Joongang Ilbo Research mengungkapkan lebih dari 50 persen warga Korea Selatan memiliki pandangan yang baik terhadap pengungsi pada umumnya, tetapi memiliki pendapat yang berbeda tentang Muslim dengan 67 persen mengatakan tidak menyambut mereka (muslim).

Survei itu juga mengatakan lebih dari 61 persen responden tidak menyetujui orang Yaman sebagai pengungsi, dibandingkan sementara 36 persen masih terbuka untuk menerima mereka.

Hasil jajak pendapat itu muncul ketika sentimen anti-pengungsi tumbuh di Korea Selatan menyusul masuknya pencari suaka Yaman di pulau wisata selatan Jeju.

Beragam alasan mereka ungkapkan salah satunya menyebutkan kekhawatiran terhadap terorisme dan kejahatan  sebanyak 55 persen, diikuti oleh potensi konflik budaya dengan budaya Islam (18 persen) dan beban dari peningkatan pajak untuk mendukung mereka (16 persen).

Mereka yang berusia antara 19 dan 29 menyatakan keprihatinan atas serangan teroris dan kejahatan, pada tingkat tertinggi 72 persen.

Survei menemukan wanita dalam kelompok usia tersebut lebih anti-Muslim daripada pria. Tujuh puluh empat persen wanita dewasa muda mengatakan mereka tidak menyetujui pengungsi Muslim, 15 persen lebih banyak daripada pria.

Lebih dari 53 persen responden yang mendukung Partai Liberty Korea yang konservatif mengatakan mereka menentang menerima pengungsi, bersama dengan 43 persen yang mendukung Partai Demokratik Korea yang liberal.

Sekitar 69 persen pendukung Partai Keadilan, yang paling progresif, mengatakan mereka menyambut pengungsi, yang tertinggi di antara partai-partai politik.

KEYWORD :

Korea Selatan Islamophobia Muslim




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :