Senin, 09/12/2024 21:29 WIB

AS dan Uni Eropa Deklarasikan Front Persatuan Lawan China

Orang Tiongkok sebaiknya tidak meremehkan tekad Presiden Trump, kata Direktur Dewan Ekonomi Nasional AS Larry Kudlo

Presiden China, Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump (Foto: Getty Images)

Washington – Pemerintah Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa membentuk front persatuan melawan China yang berpotensi berkembang. Demikain disampaikan Direktur Dewan Ekonomi Nasional AS, Larry Kudlow, Sabtu (4/8).

"Kami datang bersama dengan Uni Eropa untuk membuat kesepakatan, maka kami akan memiliki front persatuan melawan Tiongkok," kata Kudlow kepada Fox Business News.

"Saya kira sebagian tim perdagangan, kami akan memberitahu Anda bahwa kami bergerak mendekati Meksiko. Ini menyatukan NAFTA dan AS, Eropa, Australia, Jepang. Tiongkok semakin terisolasi dengan ekonomi yang lemah," katanya.

"Tiongkok tahu apa yang kami minta, mereka hanya belum membuat tanggapan memuaskan," sambungnya.

Deklarasi ini muncul di tengah konflik perdagangan AS-Sino.

Juma sebelumnya, Tiongkok mengumumkan pihaknya berencana memberlakukan tarif hingga 25 persen untuk setiap USD60 miliar barang AS, seiring perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia itu terus berlanjut.

"Orang Tiongkok sebaiknya tidak meremehkan ketetapan Presiden Trump untuk menindaklanjuti dan mencari nol tarif dan hambatan non-tarif, dan subsidi dan reformasi besar dalam pencurian IP dan alih paksa teknologi," kata Kudlow mengingatkan, mengacu pada hak milik intelektual.

"Hal-hal ini yang kami tanyakan kepada mereka pada sejumlah pertemuan," tegasnya.

Hubungan perdagangan AS-China diperkirakan mencapai USD650 miliar setiap tahun. (aa)

KEYWORD :

China Amerika Serikat Uni Eropa




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :