Kamis, 03/10/2024 19:54 WIB

Gelombang Panas Tinggi Melanda Korut

Kekeringan tersebut membuat sayuran seperti kubis dan lobak telah meningkat harganya,

Warga Korea Utara

Jakarta - Gelombang panas ekstrem menyerang Semenanjung Korea yang mengharuskan Pemrintah Korea Utara mengambil tindakan pencegahan guna mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan seperti kekeringan.

Surat kabar Pekerja Korea, Rodong Sinmun, menyatakan bahwa pemerintah Pyongyang telah mengumumkan keadaan darurat karena cuaca yang sangat panas.

Menurut Rodong, negara telah memerintahkan mobilisasi semua kemampuan untuk mencegah kerusakan tanaman dan efek berbahaya lainnya dari kekeringan.

"Agar seluruh negeri terhindar dari ancaman suhu tinggi dan mencegah kekeringan, mari kita lepaskan perjuangan yang kuat," kata Rodong.

Menurut data dari Biro Meteorologi dan Hidrologi, suhu telah melebihi 35 derajat Celcius dan melampaui 40 derajat Celcius, mendaftarkan suhu tertinggi sepanjang sejarah Korut.

Dalam laporan tersebut masih banyak daerah belum menerima curah hujan dan dikabarkan pola suhu tinggi akan terus berlanjut.

Rodong melanjutkan dengan menjelaskan kerusakan tanaman telah terjadi di sawah dan ladang jagung di Provinsi Hwanghae Utara dan Selatan.

"Semua kemampuan harus difokuskan dalam perjuangan total melawan suhu tinggi dan kekeringan," kata surat kabar itu.

"Apakah atau tidak, kerendahan tanpa pamrih dari seluruh orang akan membuatnya menjadi panen yang baik ke musim gugur, tergantung pada bagaimana kekeringan dan suhu tinggi diatasi."

Di Korea Selatan, pertanian dipengaruhi oleh cuaca. Kekeringan tersebut membuat sayuran seperti kubis dan lobak telah meningkat harganya, dan harga grosir produk pertanian adalah 6,5 persen lebih tinggi dari pada Juni.

KEYWORD :

Korut Cuaca Kekeringan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :