Minggu, 13/10/2024 03:01 WIB

AS Diminta Tak Ganggu Importir Turki

Menteri luar negeri berkata suatu negara tak akan tunduk pada tekanan AS untuk membeli apa yang mereka inginkan, dari siapapun yang mereka inginkan

Sergei Lavrov (Foto: BBC)

Moskow  - Pemerintah Turki mengkritik, Amerika Serikat (AS) yang mencoba menekan negara lain yang ingin membeli senjata dari Rusia. Demikian disampaikan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, Selasa (31/7).

Di forum pemuda, Lavrov  mengatakan, negara yang sedang mengembangkan pengaruhnya tak akan tunduk pada "ultimatum dan ancaman" ketika memutuskan apa dan di mana mereka akan membeli sesuatu.

"Negara lain tidak aka menyerahkan hak untuk berdagang dengan siapapun yang mereka inginkan dan apa yang mereka mau beli dengan ultimatum dan ancaman, seperti yang kini terjadi dengan kontrak persenjataan Rusia dengan beberapa negara, seperti Turki, Indonesia dan India, di mana Washington secara terbuka mengecam kontrak dagang ini," ujarnya.

Dilansir Anadolu, Lavrov juga memperingatkan bahwa permintaan Gedung Putih ini akan menciptakan hal yang tidak bisa diprediksi, dan menambah potensi konflik.

Pada 18 Juni, Kongres AS meloloskan legislasi untuk melarang penjualan pesawat perang F-35 ke Turki, meskipun kontrak dagang sudah ditandatangani oleh kedua negara.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan belakangan berkata Presiden AS Trump telah meyakinkannya bahwa proses penjualan akan tetap berlanjut, meski adanya usaha kongres untuk menggagalkannya.

KEYWORD :

Turki Amerika Serikat Donald Trump




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :