![KPK mengendus dugaan keterlibatan Idrus dan Sofyan dalam kasus ini.](https://www.jurnas.com/images/posts/1/2018/2018-07-20/694f4a7fe7170b9ccc348c4b570f3aa9_1.jpg)
Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sofyan Basir di KPK (Foto: Rangga/jurnas.com)
Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sedang menelusuri aliran dana kasus dugaan suap terkait proyek PLTU Riau-1 ke sejumlah pihak. Pun termasuk diduga aliran dana terhadap Menteri Sosial (Mensos) Idrus Marham dan Direktur Utama PLN Sofyan Basir.
Beberapa waktu lalu, penyidik KPK telah memeriksa Idrus dan Sofyan. Dalam pemeriksaan itu penyidik mendalami informasi terkait dengan aliran dana."Secara rinci tentu pemeriksaan tidak bisa disampaikan, tapi dari dua saksi kemarin kami mendalami kurang lebih ada informasi terkait dengan aliran dana. Jadi sejauh mana aliran dana terkait dengan PLN ini," ucap Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi, Selasa (24/7/2018).Selain itu, KPK mendalami sejumlah pertemuan yang diduga dilakukan Idrus dan Sofyan, dengan tersangka Wakil Ketua Komisi VII, Eni Saragih serta, tersangka bos saham Blackgold Natural Recourses Limited, Johannes B Kotjo.Baca juga :
2023, PLN Raih Pendapatan Rp487 Triliun
"Pertemuan-pertemuan yang terjadi antara para saksi ada dua orang saksi dengan tersangka apa yang dibahas kan di sana juga didalami oleh KPK. Termasuk proses kerja sama proyek Riau-1 ini karena prosesnya kan tidak terjadi satu atau dua minggu belakangan. Prosesnya ini sudah terjadi jauh-jauh hari sebelumnya tentu kami perlu lihat kronologi yang lebih rinci bahkan dugaan penerimaan uangnya kan diduga sudah terjadi sejak Desember tahun lalu," ujar Febri.Usai diperiksa KPK beberapa waktu lalu, Idrus dan Sofyan tak membantah mengenal tersangka Eni dan Johannes.
2023, PLN Raih Pendapatan Rp487 Triliun
KEYWORD :
Idrus Marham PLN Sofyan Basir