Kamis, 09/05/2024 09:30 WIB

China Tidak Tunduk Ancaman Amerika Soal Bea Impor

Walau kondisi tersebut berdampak langsung gejolak pasar keuangan, harga saham dan perdagangan dunia, namun China menyatakan, tidak akan melakukan balasan.

Juru bicara Kementerian Perdagangan China, Gao Feng (Foto: People`s Daily)

Jakarta - Mulai hari ini (6/7) Pemerintahan Amerika Serikat, Donald Trump memberlakukan tarif bea masuk baru terhadap impor produk China senilai 34 miliar dolar AS. Ketentuan itu sebagai dimulainya perang dagang.

Tak hanya itu, Trump juga mengancam tingkatkan bea masuk dari produk impor China senilai 450 miliar dolar AS, jika China membalas tindakan Amerika.

Walau kondisi tersebut berdampak langsung gejolak pasar keuangan, harga saham dan perdagangan dunia, namun China menyatakan, tidak akan melakukan balasan. Namun akan lakukan "perlawanan" bila dikenakan bea masuk produk berlangsung.

Kementerian Perdagangan China melalu Gao Feng mengatakan, memperingatkan Amerika bila kebijakan itu berlaku akan memukul mata rantai pasokan internasional. Dampaknya juga akan berimbas kepada perusahaan asing lainnya.

"Tindakan Amerika pada dasarnya menyerang pasokan global dan harganya. Sederhananya, jika Amerika perang dagang, maka seluruh dunia akan kena imbasnya. Termasuk Amerika," ujar Gao Feng.

Dengan ancaman Amerika, Gao Feng menambahkan, tidak akan pernah tunduk. "China tidak akan tunduk dengan ancaman dan tindakan premanisme. Dan tidak akan menggoyahkan tekad untuk bertahan pada perdagangan bebas dan sistem multilateral," ujarnya.

 

KEYWORD :

Perang Dagang China Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :