Senin, 02/12/2024 02:44 WIB

Kehadiran Turki di Yerusalem Dipertanyakan

Sumber-sumber Israel mengklaim sudah menyadari pengaruh perluasan Turki. Mereka bahkan telah memantau upaya Ankara selama lebih dari setahun.

Presiden Turki Tayyip Erdogan (Foto: Gulftoday)

Riyadh – Pemerintah Arab Saudi, Yordania dan Palestina  memperingatkan Israel perihal motif  Turki  di Timur Tengah terutama di Yerusalem Timur, menurut laporan oleh surat kabar Israel Haaretz.

Harian itu menyebutkan, pejabat senior dari tiga negara Arab mengatakan kepada Israel bahwa Turki berupaya memperluas pengaruhnya di lingkungan Arab yang mereka katakan bagian dari upaya Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengklaim bertanggung jawab Yerusalem.

Sumber-sumber Israel mengklaim sudah menyadari pengaruh perluasan Turki. Mereka bahkan telah memantau upaya Ankara selama lebih dari setahun.

Menurut laporan itu, para pejabat Yordania  geram atas respon lambat Israel yang mereka gambarkan "keasyikan di belakang kemudi", terutama sejak penandatanganan perjanjian rekonsiliasi 2016 yang secara teguh Israel pertahankan.

Pejabat dari Otoritas Palestina juga menyatakan keprihatinan atas dorongan Turki untuk lebih jauh pengaruhnya di Yerusalem Timur yang datang dalam bentuk sumbangan untuk organisasi Islam di lingkungan Arab atau melalui tur yang diselenggarakan oleh kelompok Muslim Turki dengan hubungan dekat dengan Partai Keadilan dan Pembangunan yang berkuasa ( AKP).

Para pejabat pertahanan Israel mengatakan kepada harian Israel bahwa fenomena itu telah mencapai puncaknya pada 2017, ratusan warga negara Turki berada secara rapih di dalam dan di sekitar kota, dan semakin bentrok dengan pasukan polisi selama salat Jumat di masjid Al-Aqsa Yerusalem.

"Mereka mencoba membeli real estat dan memperkuat posisi politik mereka," kata sumber polisi yang tidak disebutkan namanya, dikutip dari Al Jazeera, Jumat (29/6).

"Ini juga merupakan sumber keprihatinan bagi PA, yang tidak ingin ada negara lain yang mengklaim bertanggung jawab atas Yerusalem Timur," sambungnya.

Keprihatinan Jordan berasal dari fakta bahwa upaya Turki untuk memperluas risiko pengaruhnya membahayakan posisi Kerajaan Hashemite sebagai penjaga situs tersuci ketiga Islam.

Begitu pun Arab Saudi, ia khawatir bahwa ambisi Erdogan di Yerusalem dapat membantu meningkatkan citranya di Arab dan dunia Muslim sebagai satu-satunya pemimpin yang benar-benar berdiri untuk Israel dan administrasi Trump".

KEYWORD :

Turki Yerusalem Israel Yordania Arab Saudi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :