Jum'at, 11/10/2024 06:23 WIB

Uni Eropa Suntikkan Dana Proyek Pendidikan Rp12,2 Miliar

Dana tersebut diharapkan dapat memacu pendidikan yang berkualitas di tiga daerah tertinggal

Bendera Uni Eropa (Foto: UB Post)

Jakarta – Uni Eropa menggelontorkan dana sebesar €749.869 atau Rp12,2 miliar untuk membiayai proyek pendidikan inklusif di Indonesia.

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia H. E. Vincent Guerend mengatakan, dana tersebut diharapkan dapat memacu pendidikan yang berkualitas di tiga daerah tertinggal, yakni Sumba Barat di Nusa Tenggara Timur (NTT), Bima di Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Sambas di Kalimantan Barat (Kalbar).

Ditargetkan dari ketiga wilayah itu, 150.000 anak usia sekolah dasar, termasuk anak dengan kebutuhan khusus, dan anak di luar sekolah menerima manfaat proyek ini.

“Proyek ini akan meningkatkan standar kualitas pendidikan, menurunkan tingkat putus sekolah, serta meningkatkan akses bagi siswa perempuan dan anak-anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusif, di mana tidak boleh ada siswa yang tertinggal,” kata Vincent di Jakarta, pada Jumat (18/5).

Vincent menerangkan, sejak 2010 lalu, Uni Eropa sudah mengucurkan dana sebesar €350 juta atau Rp5,7 triliun untuk mendukung pendidikan di Indonesia. Dari dana tersebut, 55.000 sekolah dan tujuh juta siswa di 108 daerah, telah mendapatkan manfaat langsung dari bantuan tersebut.

“Kami percaya pendidikan merupakan salah satu pengaruh yang paling besar dan nyata dalam kehidupan masyarakat,” imbuh Vincent.

Adapun proyek bernilai Rp12,2 miliar ini akan dilaksanakan oleh Yayasan Penguatan Partisipasi Inisiatif dan Kemitraan Masyarakat Indonesia (Yappika-ActionAid), bersama ketiga mitranya, yaitu Perkumpulan Solidaritas untuk Demokrasi (Solud), Pengembangan Masyarakat Swandiri (Gemawan), dan Yayasan Bahtera (Santera), selama 42 bulan.

KEYWORD :

Pendidikan Uni Eropa Inklusif




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :