
Ketua BKSAP, Nurhayati Ali Assegaf
Jakarta - Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Nurhayati Ali Assegaf, mengecam keras sikap keras kepala AS yang bersikukuh meresmikan kedutaan besarnya di Yerusalem kendati dihujani kecaman masyarakat internasional.
Lebih jauh politisi Partai Demokrat itu menilai dunia internasional telah gagal menghentikan kebijakan-kebijakan provokatif Donald Trump.“Dunia sebelumnya ramai-ramai mengecam rencana pemindahan kedutaan AS pada Desember tahun lalu. Tapi yang kita lihat sekarang justru Trump melenggang meresmikan kedutaan AS di Yerusalem. Ini jelas sinyal kuat sangat lemahnya dunia di hadapan Trump. Yang paling bertanggungjawab tentu saja PBB. Selama lima bulan ke belakang mereka ke mana saja,” kata Assegaf mempertanyakan.Presiden International Humanitarian Law di Inter-Parliamentary Union (IPU) dan Presiden GCIAD ( Geneva Council for International Affairs and Development ) itu mendesak DK PBB segera menggelar pertemuan darurat untuk merespon kebijakan sembrono AS tersebut.Baca juga.. :
Pemerintah Indonesia sendiri mengecam keras kebijakan AS. Namun legislator Dapil Jatim V (Malang Raya) itu menilai kecaman saja tidak cukup. Ia mendesak Kemenlu segera memanggil Duta Besar AS.“Saya apresiasi kecaman Pemerintah kita. Tapi saya minta Duta Besar AS segera dipanggil dan sampaikan kepadanya nota protes keras. Pemerintah juga harus mendesak PBB melakukan penyelidikan atas tewasnya puluhan demonstran Palestina akhir-akhir ini. Kita adalah negara Muslim terbesar. Kita harus ambil peran lebih maju,” saran dia.