
Anggota Pansus RUU Terorisme dari PKB, Syaiful Bahri Anshori
Jakarta - Aparat keamanan khususnya kepolisian diminta untuk menindak tegas terhadap terorisme yang meresahkan serta memecahbelah persatuan dan kesatuan di Indonesia.
Sekretaris Dewan Syuro PKB, Syaiful Bahri Anshori mengatakan, pemberantasan terhadap teroris tidak berkaitan dengan hak asasi manusia (HAM). Sehingga, aparat kepolisian harus tegas."Aparat keamanan jangan ragu untuk bersikap tegas terhadap terorisme, bagi saya pemberantasan teroris ini tidak ada kaitannya dengan HAM, atau demokrasi, teroris ya teroris harus di berantas," kata Syaiful, kepada Jurnas.com, Jakarta, Minggu (13/5).Sebab, kata anggota Komisi I DPR itu, tindakan terorisme di tanah air semakin meresahkan persatuan dan kesatuan bangsa. "Setelah mendengar apa yang terjadi di surabaya, saya semakin yakin bahwa teroris di Indonesia ini masih banyak dan semakin nekad," tegasnyaBaca juga :
DPR Kutuk Keras Aksi Terorisme di Moskow Rusia
"Saya juga merasa prihatin bom bunuh diri yang di lakukan oleh pengecut tersebut di daerah yang selama ini adem ayem, yaitu Surabaya, Jawa Timur, ini menunjukan tidak ada satu daerah di Indonesia ini yang memiliki rasa aman bagi warganya," katanya.Diketahui, teror bom terjadi di tiga lokasi gereja yang berbeda, di Surabaya, Minggu (13/5) pagi. Lokasi kejadian pertama di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya Utara, kedua Gereja Kristen Indonesia di Jalan Diponegoro 146 dan ketiga Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) di Jalan Arjuna.
DPR Kutuk Keras Aksi Terorisme di Moskow Rusia
Bom Gereja Terorisme Bom di Surabaya