Sabtu, 07/06/2025 00:33 WIB

Tiga Kuliner Nusantara yang Wajib Dicoba

Dari pada penasaran yuk disimak penjelasannya lebih lanjut.

Lontong Lemprak Mba Moer.(Foto : Andi Mardana/Jurnas.com)

Jakarta - Masyarakat Indonesia patut berbangga hati karena nenek moyang telah mewariskan kuliner Nusantara yang sangat beragam. Dari Sabang sampai Merauke ada banyak makanan khas dengan citarasa yang berbeda-beda. Saat berkunjung atau liburan ke suatu daerah maka yang selalu dicari adalah makanan khas daerah tersebut. Maka dari itu, wisata dan kuliner adalah dua hal yang tak terpisahkan.

Ada banyak kuliner yang sangat popular di Tanah Air, tapi apakah Anda sudah pernah mencicipi Nasi Megono, Lontong Lemprak dan Serabi Kalibeluk? Dari pada penasaran yuk disimak penjelasan berikut.

1. Nasi Megono


Megono berasal dari kata mergo yang artinya sebab dan ono yang artinya ada. Makanan rakyat ini sangatlah mudah membuatnya, yakni nangka muda yang dicacah kecil-kecil dan ditambahkan parutan kelapa, cabe, dan bumbu-bumbu lainnya. Nasi Megono ini bisa disajikan dengan mendoan tempe, ayam bakar, dan lain-lainnya.

Ada sedikit perbedaan antara Nasi Megono Pekalongan dengan Nasi Megono Batang, yakni Megono Pekalongan memakai bunga kecombrang, sedangkan di Batang tidak memakai kecombrang. Meskipun Nasi Megono lebih identik dengan daerah Pekalongan, namun hampir di sepanjang jalan terdapat warung lesehan Nasi Megono di Kabupaten Batang ini.

2. Lontong Lemprak


Hampir semua orang mungkin sudah pernah atau sering mencicipi opor ayam. Nah, Lontong lemprak ini sangat mirip dengan opor ayam. Kuliner satu ini terdiri dari lontong, opor ayam kampung dan sambal bumbu terbuat dari cabai merah dan daun bawang yang digoreng.

Lontong lemprak juga menjadi pilihan yang harus dicoba. Terletak di pojok Timur Alun-alun Kota Batang, ada sebuah tempat makan lesehan Lontong Lemprak Mba Moer. Harga satu porsi Lontong Lemprak Mba Moer dihargai Rp19.000 namun jika tak ingin banyak lontongnya hanya dikurangi Rp1.000. Untuk kuah opor, pengunjung boleh memilih kuah opor encer atau kental (banyak santan).

Bisnis Mba Moer ini sudah berjalan sejak 21 tahun. Nama lemprak sendiri menurut Mbak Moer, karena pengunjung makan tidak duduk dibangku melainkan duduk lesehan/lemprakan. Warung mulai buka pukul 17.00-22.00 WIB. Dalam sehari Mba Moer menghabiskan 11 ekor ayam kampung dengan ukuran ayam 1,5-1,7 Kg. Tekstur ayamnya sangat empuk, maka tak heran jika setiap hari ia ia kebanjiran pengunjung.

3. Serabi Kalibeluk


Kue serabi berbahan dasar tepung beras dan santan ini dinamakan Serabi Kalibeluk karena asal kue ini asli dari desa Kalibeluk, Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang. Kalibeluk merupakan sentra produksi kue serabi yang cukup populer di Batang. Berbeda dengan daerah lainnya, serabi asal Kalibeluk berukuran besar-besar, berbentuk bulat, dan memiliki rasa khas ini bisa dikonsumsi untuk beberapa orang.

Kue serabi ini sangat cocok sebagai pelengkap minum kopi disaat menanti senja. Saat singgah di lokasi wisata outbound (Kedai Jerli Deswita Pandasari) dua varian rasa serabi, yakni original dan rasa gula jawa menjadi suguhan yang harus dicoba.

Dahulu, serabi memang hanya dua rasa yakni original dan gula jawa, namun seiring dengan perkembangan zaman, banyak varian rasa yang dikembangkan oleh generasi muda, seperti rasa stroberi cokelat, kelapa, dll.

KEYWORD :

Lontong Lemprak serabi naai megono kuliner makan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :