Presiden Iran Hasan Rouhani dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (Foto: Tehran Time)
Tehran - Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan Amerika Serikat (AS) akan menghadapi "penyesalan bersejarah" jika keluar dari kesepakatan nuklir 2015 antara Teheran dan lima kekuatan Barat lainnya.
Rouhani mengatakan, Iran siap menerima keputusan apapun dari Presiden AS, Donald Trump, yang mengatakan akan mundur dari perjanjian nuklir.
"Arahan yang diperlukan telah diberikan kepada organisasi terkait dan Organisasi Energi Atom Iran (untuk melanjutkan dalam kasus penarikan)," kata Rouhani pada pidatonya Minggu (6/5) kemarin.
"Jika Amerika meninggalkan kesepakatan nuklir ini, maka ia akan akan mengalami penyesalan bersejarah," Rouhani menambahkan.
Trump berulang kali mengancam akan mengakhiri kesepakatan itu. Pada Januari, ia mengumumkan akan melepaskan sanksi AS terhadap Iran untuk "terakhir kali". Jika tuntutannya tidak dipenuhi kurun waktu 120 hari, AS akan menarik diri dari kesepakatan itu.
Tenggat pada 12 Mei, meskipun ia mengisyaratkan bahwa AS dapat keluar dari kesepakatan itu sebelum tanggal tersebut jika tidak ada kemajuan dalam negosiasi.
Pada Kamis, Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif mengatakan bahwa negaranya tidak akan diganggu untuk menegosiasikan kembali kesepakatan multilateral yang bertahun-tahun dalam pembuatannya.
"Iran berdiri teguh dalam menghadapi upaya-upaya bullying yang sia-sia," kata Zarif dalam rekaman pesan.
"Jika AS terus melanggar perjanjian itu atau bahkan keluar dari kesepakatan itu, kami akan menggunakan hak kami untuk menanggapi dengan cara yang kami pilih," katanya mengacu pada Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA).
Selain itu, ia juga menolak upaya untuk menegosiasikan kembali kesepakatan. Ia mengatakan, "Kami tidak akan mengalihkan keamanan kami, kami juga tidak akan menegosiasikan kembali atau menambah kesepakatan yang telah kami terapkan dengan itikad baik."
Zarif menambahkan bahwa AS "harus menerima tanggung jawab" atas konsekuensi tidak menghormati komitmennya terhadap kesepakatan itu.
Diplomat paling senior Iran mengeluarkan pernyataan itu sebagai duta besar Iran untuk Kerajaan Inggris, Hamid Baeidinejad, mengatakan Teheran "siap untuk kembali ke situasi sebelumnya" jika Washington mencabut kesepakatan itu.
Pada April, pejabat kabinet senior Iran memperingatkan bahwa negara itu dapat meningkatkan pengayaan uraniumnya hingga 20 persen dalam waktu singkat, jika AS menarik diri dari perjanjian nuklir.
KEYWORD :Iran Amerika Serikat kesepakatan nuklir