Presiden Iran, Hassan Rouhani (Foto: Tehran Time)
Tehran - Presiden Iran, Hassan Rouhani mengkritik pemblokiran aplikasi pesan singkat, Telegram yang populer di negara para Mullah itu. Ia mengatakan bahwa orang-orang di pemerintahannya bukanlah orang yang mematikan akses.
Aplikasi, diyakini digunakan oleh setengah dari 80 juta orang Iran. Aplikasi ini diketahui banyak digunakan masyarakat kala protes nasional di negara itu pada bulan Desember dan Januari.
Pihak berwenang memblokir sementara waktu aplikasi itu untuk menenangkan demonstrasi, tetapi pengadilan Iran pada Senin memerintahkan penyedia layanan Internet untuk memblokir akses ke aplikasi tersebut. Sejak itu, sebagian besar pengguna belum dapat mengaksesnya.
Dikutip dari Arab News, dalam sebuah posting di Instagram, yang tidak diblokir di Iran, Rouhani mengatakatakan, "Tidak ada jejaring sosial atau utusan yang diblokir oleh pemerintah ini dan tidak akan diblokir."
Jauh-jauh sebelumnya, pemerintah Iran sudah memblokir Facebook sejak 2009. Facebook diblokir sejak Mahmoud Ahmadinejad terpilih sebagai Presiden Iran untuk kali kedua. Kendati sudah diblokir, Facebook masih bisa diakses di beberapa tempat di Iran, serta melalui jaringan virtual pribadi.
KEYWORD :Iran Telegram