Selasa, 10/12/2024 03:56 WIB

Iran Gandeng China dan Rusia Lawan Kebrutalan AS

Presiden Donald Trump mengatakan bahwa beberapa negara di Timur Tengah

Perempuan mengibarkan bendera Iran di samping patung yang menyerupai Liberty milik Amerika Serikat (Foto: AFP/Behrouz Mehri)

Tehran - Pemerintah Iran menggandeng China dan Rusia melawan agresi Amerika Serikat (AS). Pada konferensi keamanan yang berlangsung selama dua hari di Sochi sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, Ali Shamkhani bertemu dengan Menteri Keamanan Publik Tiongkok, Guo Shengkun untuk membahas strategi melawan tindakan "brutal" Washington.

"AS menempatkan Rusia, China, dan Iran sebagai ancaman terhadap keamanan nasionalnya dan menerapkan sanksi terhadap ketiga negara. Jadi, menyusun strategi melawan tindakan Washington yang merugikan negara-negara ini adalah perlu," kata Shamkhani, dikutip dari Tasnim.

Shamkhani mengatakan, AS dan sekutunya berusaha melindungi teroris di Suriah dengan dalih dugaan penggunaan senjata kimia oleh pasukan pemerintah negara itu di kota Douma.

Hanya beselang seminggu setelah melemper isu senjata kimia, Paman Sam bersama sekutunya, Perancis dan Inggris, menembakkan lebih dari 100 rudal di beberapa sasaran di Suriah sebagai pembalasan atas dugaan insiden kimia di Douma.

Menanggapi hal itu, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyerukan negara-negara Muslim untuk bersatu melawan agresi AS.

"Bangsa Iran berhasil melawan upaya bullying oleh Amerika dan kekuatan arogan lainnya dan kami akan terus melawan. Semua negara Muslim harus bersatu melawan Amerika dan musuh lainnya," katanya.

Pernyataan Khamenei muncul tak lama setelah Presiden Donald Trump mengatakan bahwa beberapa negara di Timur Tengah "tidak akan bertahan seminggu" tanpa perlindungan AS. (Al Jazeera)

KEYWORD :

China Amerika Serikat Rusia Iran Suriah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :