Anggota Komisi XI DPR, Achmad Hafisz Tohir
Jakarta - Utang Indonesia saat ini dinilai sudah cukup mengkhawatirkan atau lampu kuning. Hal itu dilihat dari kemampuan membayar terhadap jumlah utang yang dimiliki Indonesia.
Anggota Komisi XI DPR RI Achmad Hafisz Tohir mengatakan, APBN selama ini lebih banyak tersedot untuk membayar utang. Menurutnya, jika bicara melalui rasio yang ada, utang masih dikategorikan di atas normal dan terkendali."Tapi beberapa pihak mengatakan bahwa sebetulnya utang kita kalau dianalisa di luar rasio GDP, maka sudah masuk kategori cukup mengkhawatirkan," kata Hafisz, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (10/4).Menurutnya, di seluruh negara rasio utang selalu diasumsikan terhadap GDP. Dimana, besarnya utang dihitung perbandingannya terhadap GDP. Utang Indonesia tidak bisa dinilai lebih baik daripada Jepang dan Amerika.Baca juga :
Usman Hamid Beberkan 7 Dosa Jokowi
"Ketika sebagian pihak mengatakan utang kita lebih baik daripada Jepang dan Amerika. Ini jadi kendala. Mestinya kita tidak membandingkan seperti itu. Kalau mau membandingkan, ya dengan Brazil yang kasusnya sama dengan kita," terangnya."Jepang punya kemampuan membayar yang jauh lebih tinggi daripada kita. Aset mereka juga jauh lebih tinggi. Jadi, tidak bisa negara seperti Jepang dan Amerika direfer untuk pembanding,” papar politisi PAN tersebut.
Usman Hamid Beberkan 7 Dosa Jokowi
Utang Indonesia Presiden Jokowi APBN