Selasa, 10/12/2024 11:56 WIB

SBY Sarankan Pemerintah Mengikuti Tren Pertumbuhan Ekonomi

SBY kurang sependapat dengan rumor Indonesia bubar pada 2030. Ia malah optimis pada tahun tersebut ekonomi negara akan semakin menguat.

SBY Silaturrahmi Tour se Jawa Timur (Jatim) Partai Demokrat, Jumat (6/4).

Jakarta - Ekonomi bangsa bisa kembali menguat jika pemerintah menjaga tren pertumbuhan ekonomi. Salah satu caranya dengan melanjutkan kebijakan-kebijakan yang dulu berhasil mengangkat perekonomian bangsa.

Begitu kata mantan Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat silaturrahmi Tour se Jawa Timur (Jatim) Partai Demokrat, Jumat (6/4).

"Terserahlah jika nama program yang dulu itu diubah, tetapi yang penting apa yang sudah baik itu hendaknya dilanjutkan. Kebijakan-kebijakan pro-rakyat harusnya tetap dijalankan agar ekonomi kita bisa terus tumbuh," kata SBY dalam siaran pers ke redaksi.

Jika ekonomi tumbuh kuat, kata SBY, pendapatan rakyat akan membaik, daya beli menjadi tinggi, dan masyarakat akan mengkonsumsi makanan yang berkualitas. Dampaknya bisnis restoran atau produsen makanan pasti akan menggeliat.

"Hal serupa juga terjadi pada bisnis energi, jasa pariwisata, pokoknya bisnis sektor rill akan meningkat dengan signifikan. Syaratnya pertumbuhan ekonomi harus terjaga," jelasnya.

Di tempat yang sama, pria 68 tahun itu kurang sependapat dengan rumor Indonesia bubar pada 2030. Ia malah optimis pada tahun tersebut ekonomi negara akan semakin menguat.

"Memang benar, ekonomi sekarang ini melambat. Hanya tumbuh lima persen, turun dibanding saat dulu saya memegang amanah, ekonomi kita menguat di enam persen. Meski begitu, kita tak perlu pesimis, kita pernah mengalami krisis yang lebih berat dan kita berhasil melaluinya," ujar SBY.

Ia menjelaskan bahwa Indonesia pernah dihantam krisis yang luar biasa pada 1998. Dari krisis ekonomi, politik, sosial, keamanan, hukum hingga hubungan internasional. Indonesia diramalkan akan jadi negara gagal dan akan lenyap dari peta dunia.

"Nyatanya, sejarah mencatat Indonesia bukan hanya bisa mengatasi masalah-masalah itu, tapi ekonomi bangsa tumbuh lebih maju lagi. Bahkan, 10 tahun setelah itu, kita berhasil masuk dalam G20, kelompok negara dengan perekonomian besar di dunia," papar SBY.

Pendapatan perkapita rakyat Indonesia juga melonjak tajam pada masa itu. Di tahun 2005, pendapatan masyarakat rata-rata hanya 1.100 US$ pertahun. 10 tahun kemudian, jumlah itu meningkat 400 persen menjadi 3.760 US$ pertahun.

"Keberhasilan itu, tidak akan terjadi tanpa izin dan pertolongan Allah. Serta berkat kerja keras pemerintah, baik itu pimpinan negara, para menteri, pimpinan BUMN, maupun pimpinan dunia usaha, bahkan para pemred-pemred media massa," kata Mantan Menteri Negara Koordinator Bidang Politik, Sosial, dan Keamanan itu.

KEYWORD :

Ekonomi SBY Demokrat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :