Ekonom senior Faisal Basri
Jakarta - Ekonom senior Faisal Basri mengingatkan pemerintah untuk tidak terlena menambah utang luar negeri, karena bisa membawa kondisi yang berbahaya bagi perekonomian nasional. Saat ini sekitar 40 persen surat berharga negara (SBN) dikuasai oleh investor asing dengan nilai sekitar Rp856 triliun.
“Utang jenis itu aman kalau tidak ada gejolak, tapi sekarang kondisi dunia sedang begini (tidak stabil). Amerika bersin saja kita terpengaruh,” ujar dia saat konferensi pers “Menggugat Produktivitas Utang Luar Negeri,” di Jakarta, Rabu.Tren peningkatan kepemilikan investor asing dalam SBN, kata Faisal, juga memicu volatilitas nilai tukar rupiah. Saat perekonomian global mengalami tekanan, potensi arus modal keluar meningkat dan membuat rupiah semakin berfluktuasi.Dia mengutip data dari Bank Indonesia (BI), hingga 2017, komposisi utang negara terdiri dari non-sekuritas 32,6 persen, sedangkan sekuritas mencapai 67 persen. Komposisi ini berbeda dengan 2010, saat itu komposisi utang sekuritis hanya 36,3 persen sedangkan non sekuritas mencapai 63,7 persen.Utang Indonesia Investor Asing Indef