Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir (tengah) bersama Direktur Utama BRI Suprajarto
Jakarta – BRIguna menjadi penanda diluncurkannya program student loan oleh pemerintah. Artinya, kini mahasiswa sarjana memperoleh kesempatan melanjutkan pendidikan ke jenjang pascasarjana magister (S2) atau doktor (S3), dengan cara kredit kepada bank penyedia pinjaman.
Untuk sementara, program pinjaman tersebut baru bisa diajukan lewat Bank Rakyat Indonesia (BRI). Belum jelasnya regulasi soal bunga serta formulasi pemberian pinjaman, menjadi kendala perbankan lain untuk turun tangan.
“Aturannya memang belum ada. Pak Menko Perekonomian sudah ditugasi bapak presiden untuk mengkoordinasikan, supaya segera bikin satu pedoman bagi perbankan Indonesia. Saat ini masih menunggu,” ujar Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir, saat peluncuran BRIguna, di Kantor Ristek Dikti Jakarta, Rabu (21/3) siang.
Menurut Menteri Nasir, pemberian pinjaman bagi mahasiswa pascasarjana merupakan upaya yang tepat, untuk meningkatkan taraf pendidikan masyarakat Indonesia. Karena itu, Nasir berharap student loan tersebut nantinya diberikan dalam bentuk kredit tanpa bunga.
Pun kalau dengan bunga, Nasir mengusulkan kepada Menko Pereknomian supaya bunga yang dikenakan sesuai dengan economy growth, yaitu sekitar 0,42 hingga 0,45 persen secara flat.
“Harapannya mahasiswa kita siap menghadapi bonus demografi. Juga supaya angkatan kerja mendapatkan pendidikan yang lebih baik,” jelas Nasir.
Sementara Direktur Utama BRI Suprajarto menjelaskan belum ada target khusus berapa dana yang akan dikeluarkan BRI untuk student loan. Demikian pula untuk besaran bunga yang akan diterapkan kepada debitur.
Harapannya, jika regulasi dari pemerintah sudah terbit, pihaknya bisa segera menentukan formulasi pinjaman.
“Untuk bunga kami masih evaluasi. Kenapa? Karena kami ingin murah, kami sedang mencari formulasi yang sesuai, karena ini kan jangka panjang,” tutur Suprajarto.
Kendati dikhusukan untuk mahasiswa pascasarjana, program student loan membuat pengecualian untuk mahasiswa sarjana (S1) yang berasal dari jurusan sains dan teknologi. Alasannya, jurusan tersebut punya prospek yang tinggi, serta banyak dibutuhkan oleh pemerintah.
KEYWORD :Pendidikan BRI Student Loan Kemristekdikti