
Anggota Komisi I DPR RI, Charles Honoris
Jakarta - Komisi I DPR meminta direksi dan dewan pengawas (Dewas) Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik (LPP RRI) bekerja profesional dan menjadikan lembaga radio milik negara itu berkelas internasional.
Anggota Komisi I DPR Charles Honoris mengaku, hasil kerja manajemen RRI tak sesuai dengan aset dan anggaran yang dimiliki. Belum lagi anggaran yang dikucurkan pemerintah setiap tahunnya mencapai Rp 1 triliun."Melihat aset yang dimiliki sangat tidak pantas target RRI ke depan hanya biasa-biasa saja. Menurut saya harus ada langkah yang lebih lagi. Saya belum lihat ada langkah-langkah yang bisa mentransformasi RRI menjadi lembaga radio sekelas yang kita inginkan," kata Charles, mencecar direksi dan dewas LPP RII, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (23/1).Charles pun membandingkan pendengar radio milik swasta Elshinta yang memiliki pendengar lebih dari 2,4 juta orang. Sedangkan jika dibandingkan dengan pendengar RRI sangat jauh sekali yang hanya 75 ribu orang.Baca juga :
Komisi IX Soroti Masalah Serius Tata Kelola MBG: Dapur Sekolah sebagai Alternatif yang Efektif
Politisi PDI Perjuangan itu berpesan agar pada tahun 2018 ini, dengan infrastruktur yang lebih besar, dengan aset triliunan yang dimiliki RRI lompatannya tak bisa normatif lagi."Masa RRI kalah dengan radio daerah seperti Radio Banten. Kita ingin melihat RRI sebagai alat negara bisa mendodorng kepentingan negara," tegasnya.
Komisi IX Soroti Masalah Serius Tata Kelola MBG: Dapur Sekolah sebagai Alternatif yang Efektif
Komisi I DPR RRI Charles Honoris